Monday, December 31, 2012

Tutup Tahun 2012

Malam ini, hujan... gerimis macak romantis...
Agak miris karena sudah libur kuliah tapi belum bisa pulang ke kampung halaman...Ini kali pertama aku menyambut tahun baru di Ibukota Negara Indonesia, Jakarta Raya. Ga mau terjebak dalam kemacetan di tengah kota, aku memilih untuk berjalan ke KFC yang tak jauh dari kosan dan kampusku, bersama Agnes si lembut dari Palu dan Lily si rambut panjang dari Medan. Sayangnya Ami, mami kami yang orang Bali dari Banjarbaru ini ngga ada bersama kami, ia sedang liburan ke Bali, ke rumah saudaranya. Nissha si putri Aceh dari Qatar juga ngga ikut karena lagi tahun baruan bersama saudaranya di Jakarta. Mereka adalah teman-teman seangkatanku yang tinggal satu kos denganku. :) Oke, jadilah kita tiga cewek, yang sebenarnya lagi kangen rumah bangeet, jalan ke KFC Salemba dengan diguyur hujan gerimis di malam tahun baru. Di perjalanan, kami jumpa dengan Ridha dan Yossy, putri-putri Padang yang ternyata juga sedang galau-galaunya seperti kami bertiga. Jadilah kami bersama-sama menuju KFC. Sudah selesai makan, kami masih di sana. Menunggu satu lagi teman kami dari Aceh, Bella namanya. Bella datang dengan dua temannya yang juga dari Aceh dan kuliah di STIS. Lalu gabung jugalah si Mr. Galau Bang Bakri yang baru datang seorang diri dan lagi ngidam lihat fireworks di Monas kalo nggak Bundaran HI. Oke Plis, maaf banget ga bisa ikut, aku tak bisa bayangkan lautan manusia yang penuh sesak di sana, di malam yang diwarnai rintik hujan ini, dan juga jalanan yang ditutup sehingga kita harus berjalan cukup jauh untuk mencapai bundaran HI. Selesai makan, para cewek2 ni memutuskan untuk pulang, dan Bang Galau pergi ke Bundaran HI menjemput mimpinya. Bye Bakri, wish you selameeet... Lalu kami membeli kartu remi dan domino, berniat menghabiskan sisa waktu 2012 dengan menonton konser di TV dan main kartu. Aku dan Agnes juga sebenernya ngidam kembang api sih, tapi maunya kami adalah kembang api bintang yang dipegang di tangan buat foto-fotoan malam ini. Tapi ngga nemu T.T yaudah sih, pulang aja ke markas à kamar kosku. Lily, Ridha dan Yossy sudah lebih dulu sampai. Setelah kami sampai, kami semua berdoa masing-masing. Selesai itu lalu bikin bubur bedak bayi yang wangiii sekali,,, dan kami perang kartu. Yang kalah, didandanin pakek bubur bedak itu. Oke sambil nonton konser NOAH dan penyanyi-penyanyi lain di TV, kami bergiliran dapat giliran kalah, sehingga kami semua ‘cantik’ dan wangi bertabur bubur bedak bayi yang kalau kering sudah rontok putih-putih kayak ketombe. Oke fix, malam ini kocak abis. Udah kelenger n ngantuk, semuanya jatuh tidur di kamarku...
Seneng sih, bisa canda bareng teman-teman, main card games sambil celontengan bedak bayi di basecamp ktia, kamar kosku... Sambil nonton dari TV perayaan tahun baru di Bundaran HI dan Ancol yang dimeriahkan oleh artis-artis ibukota. Ah.... terimakasih teman-teman sudah mengobati kangenku ke rumaaah...

2012 usai...
tahun yang kata orang ada kiamat...
tahun yang memisahkan aku jauh darimu
tahun yang mempertemukan aku dengan ibukota yang sudah lima tahun tak ku jumpai.
tahun yang jadi identitas abadiku di FK UI, 2012...
:)

selamat tinggal 2012! selamat datang 2013...

Thursday, December 27, 2012

Relawan RSCM

Sebagai tugas Refleksi Diri modul Empati

Kamis, 27 Desember 2012 adalah hari pertamaku menjadi relawan di Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo. Awalnya aku datang ke sana dengan sebuah beban tugas modul yang rasanya ingin cepat-cepat kuselesaikan. Dengan membawa lembaran log book yang sudah di print dari SceLe [Student Centered Learning Environment] itu, aku dan teman-teman B4 yang mendapat jatah di sesi dua, telah hadir di RSCM pukul 8.00 WIB sesuai dengan jadwal kami. Setelah mengisi presensi dan menunggu kurang lebih dua jam, kami mengikuti orientasi yang memang harus kami ikuti karena masih baru kali pertama menjadi relawan di RSCM. Aku dan teman- teman dibawa berkeliling lingkungan RSCM yang luas itu oleh Ibu Ros yang baik dan ramah. Perjalanan dimulai dari lobby tepatnya di customer care, tempat kami berkumpul menuju ke tempat informasi dan registrasi. Dari sana masuk ke kanan, menuju beberapa poliklinik yang letaknya di lantai satu. Lalu menyusuri jalan sampai-sampai kami juga melewati rumah singgah, departemen psikiatri, tempat geriatri, RSCM kirana, dan masuk ke RSCM Kencana. Di sepanjang jalan saat orientasi, Aku dan teman-teman mencoba menghafalkan jalan-jalan yang telah ditunjukan. Meskipun masih belum 100% paham dan ingat, kami setidaknya telah mendapat gambaran nyata tentang peta yang kita punyai dan pelajaran tentang bagaimana nanti kita menghadapi pasien yang membutuhkan. Dari orientasi saja, aku sudah mendapatkan pelajaran, bahwa dengan luasnya RSCM dan penuhnya pengunjung di dalamnya, menandakan bahwa tenaga kesehatan memang sangatlah dibutuhkan di negeri ini. Karenanya kita sebagai mahasiswa FK atau dengan kata lain calon tenaga kesehatan yang sebenarnya di kemudian hari, harus bersungguh- sungguh belajar dan mempersiapkan diri untuk menjadi dokter yang baik di masa yang akan datang.
Pasien 1 - Ibu Kiki
Setelah usai orientasi, aku dan teman- teman mengenakan rompi relawan RSCM berwarna putih yang telah dipakai oleh teman- teman dari sesi satu. Rompi yang kami pinjam dari ruang Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM ini kami gunakan sebagai identitas agar pasien dapat membedakan dan tidak salah menilai kami. Dengan rompi kebesaran ini aku dapat dengan jelas memperkenalkan bahwa kami adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran dari Universitas Indonesia yang menjadi relawan di RSCM sehingga pasien atau pengunjung tidak keberatan untuk kami bantu. Awalnya aku sempat merasa canggung dengan keadaan yang ada. Melihat begitu banyak pengunjung RSCM yang berlalu lalang, entah pasien, keluarga, karyawan, maupun dokter-dokter berjas putih itu, Aku sampai bingung sendiri dan berharap nanti bisa lancar ketika mengantar pengunjung ke tempat tujuannya. Ketika masih diliputi rasa bingung itu, tiba-tiba seorang ibu muda berusia 35 tahun yang tak kalah bingungnya denganku dan terlihat terburu-buru menghampiriku dan temanku, Bella. Ibu tadi menanyakan di mana letak kantin, sebab sudah membuat janji dengan seorang dokter yang dikenalnya untuk bertemu dan berkonsultasi tentang penyakitnya di kantin yang letaknya dekat dengan Gedung A. Kemudian dengan senang hati langsunglah aku mengantar Ibu Kiki namanya, yang saat itu juga sedang bersama dengan suami dan kakak laki-lakinya. Ketika dalam perjalanan mengantar Ibu Kiki ke kantin itu aku mendapat pelajaran bahwa komunikasi adalah hal yang sangat penting. Bagaimana cara kita berbicara serta menanggapi komunikasi non verbal dari seseorang akan menentukan apakah ia akan nyaman bersama kita atau justru sebaliknya. Kita harus bisa bersikap ramah agar pengunjung tidak segan untuk kita bantu. Perasaanku setelah bisa mengantar Ibu Kiki ke kantin sangat senang sebab Ibu Kiki bisa sampai juga ke tempat tujuannya dan merasa sangat terbantu. Dari sinilah, beban tugas yang awalnya kurasakan tadi mulai menguap karena merasakan bahwa kesenangan adalah ketika dapat menolong orang lain dan orang tersebut pun senang. Demikian juga rasa canggung yang sedari tadi ada karena belum terlalu hafal dengan jalanan RSCM juga mulai pudar karena masih ada banyak jalan untuk menemukannya, misalkan dengan kita bertanya dengan satpam atau melihat plang yang ada di lorong- lorong RSCM. Di samping itu, aku semakin mengerti bahwa rasa empati itu harus kita punyai termasuk ketika dalam berkomunikasi. Pengunjung RSCM, apalagi pasien yang datang dan kebingungan haruslah kita bantu, setidaknya kita bisa meringankan beban pikiran mereka untuk menemukan tempat berkunjungnya yang paling tepat. Dengan berbicara tidak dengan kata kasar atau nada tinggi, tentunya kita telah membantu dengan tidak menambah beban bagi si pasien.
Pasien 2 - Bapak Syahrian
Usai mengantar pasien pertama, aku dan Bella kembali bersiaga. Kali ini kami menunggu di depan UPPJ [Unit Pelayanan Pasien Jaminan]. Pasien kedua yang Aku antar adalah sepasang suami istri yang sudah cukup tua. Sang Bapak bernama H. Syahrian dan berusia 72 tahun. Bapak Syahrian dan istrinya baru saja keluar dari Ruang UPPJ, tempat administrasi mengurus jaminan yang dapat meringankan pembayaran biaya berobat atau konsultasi di RSCM ini. Bapak Syahrian dan istrinya rupanya ingin menuju ke apotek yang ada di lantai dua untuk mengambil suatu obat. Setelah aku memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud tujuanku ada di sana, beliau bersedia ku antar. Ketika sampai di depan lift, terlihat gerombolan pengunjung yang cukup banyak dan sang istri memutuskan untuk naik tangga saja yang tidak terlalu jauh dari lift. Di sini aku mendapat pelajaran bahwa dalam hidup ini kita tidak boleh terlalu memanjakan tubuh kita karena justru yang demikian itu [memanjakan tubuh dengan jarang berolah raga atau malas bergerak] akan berakibat kurang baik bagi kesehatan. Suami istri yang sudah sama- sama sepuh itu saja mau naik ke lantai dua dengan menggunakan tangga. Mereka bilang, sambil sekalian berolah raga dan agar tidak terlalu lama mengantri serta berdesakan dalam lift.
Sampai di lantai dua, kami dengan cepat dapat menemukan apotek yang di dalamnya tidak juga sepi namun tetap teratur. Namun, karena ramainya itu, kami tidak mendapatkan tempat duduk yang kosong. Lantas istri Pak Syahrian mengantri untuk mengambil obat sementara aku dan Bella mengobrol dengan Bapak Syahrian. Rupanya istri Pak Syahrian yang sebenarnya sedang sakit. Beliau mengidap penyakit diabetes dan sudah lama sekali. Sepertinya memang sang istri rajin sekali berobat dan menjaga kesehatannya agar penyakit diabetesnya itu tidak kambuh dan mengganggu. Aku kagum dengan pasangan ini, karena di usia yang sudah cukup tua itu mereka masih selalu saling setia menemani dan menjaga pola hidup sehat. Banyak nasihat yang Bapak Syahrian berikan kepadaku. Beliau juga berkomentar tentang adanya relawan RSCM ini, bahwa sudah bagus dan sangat membantu pasien. Pak Syahrian berharap agar tetap dipertahankan dan kalau bisa ditingkatkan lagi. Aku sangat senang karena dapat membantu Pak Syahrian. Dari pesan dan komentar beliau aku mendapat pelajaran bahwa sebaik-baiknya kita, tidak boleh langsung puas dengan apa yang sudah kita punyai, kita harus tetap meningkatkannya agar menjadi semakin baik.
Pasien 3 - Bapak Adam
Setelah selesai mengantar Pak Syahrian dan Istrinya, Aku dan Bella kembali bersiaga dan kali ini kami berada di lobi sebelah dalam. Dari situ aku bertemu dengan seorang Bapak yang menggunakan alat bantu berjalan, bersama dengan istrinya dan rekan istrinya. Bapak ini bernama Bapak Adam. Sang istri yang nampaknya sedang kebingungan menanyakan kepada kami di mana tempat Kemo. Namun rupanya keluarga ini baru pertama kali datang berobat ke RSCM, sehingga belum mengurus soal jaminan lalu kuarahkan mereka menuju UPPJ guna mendapatkan jaminan yang merupakan hak mereka. Sesampainya di UPPJ yang ramai itu, beruntung ada seorang bapak muda yang baik hati sehingga merelakan tempat duduknya untuk Pak Adam. Lalu istri Pak Adam mengantri dan aku menemani Pak Adam selagi menunggu sang istri selesai mengantri. Sebagai relawan RSCM aku bertugas hanya mengantar dan menemani, tidak diperbolehkan intervensi lebih jauh apalagi memberikan suatu keputusan tentang pasien yang kutemani. Demikian juga pesan dari kakak angkatku yang sudah lebih dulu mengawali menjadi relawan di RSCM ini. Ia berkata bahwa jangan sampai kita mengintervensi terlalu jauh, karena itu bukan porsi kita. Karenanya, aku membiarkan sang istri mengantri dan mengurus  semuanya, sementara aku dan Bella menemani Pak Adam agar beliau tidak sendirian.  Di sana kami berbincang- bincang. Rupanya Pak Adam ini bisa berbahasa Italia, dan setelah kami menanyakan dengan berhati-hati, takut menyinggungnya, Pak Adam mengaku bahwa beliau terkena kanker colon atau usus besar sehingga perlu untuk menjalani kemoterapi ke rumah sakit ini. Pak Adam memang sudah cukup tua dan rambutnya pun sudah memutih, namun semangatnya masih sangat tinggi. Beliau tidak nampak sedang menderita penyakit selevel kanker usus besar. Matanya bersinar cerdas dan selalu tersungging senyum tawa di bibirnya. Aku kagum dengan Pak Adam karena semangatnya yang tak juga pudar meski penyakit menggerogoti tubuhnya. Mungkin orang lain tidak setegar beliau jika mengetahui bahwa dirinya mengidap kanker di salah satu bagian tubuhnya. Di usianya yang ke 64 tahun itu Pak Adam ditemani sang istri harus berjuang melawan penyakitnya. Namun, aku yakin seorang Pak Adam pasti kuat karena semangatnya sendiri yang sangat tinggi dan berapi- api. Pelajaran yang aku dapatkan di sini adalah kita tidak boleh patah semangat. Kita tidak boleh kalah dengan penyakit, apalagi kita calon dokter yang diminta untuk membantu orang lain mengalahkan penyakitnya. Semangat itulah yang bisa membuat kita hidup. Di sini aku juga belajar bagaimana berempati dengan seorang pengidap kanker yang sudah berumur, namun beruntung beliau memiliki seorang istri yang sangat setia menemaninya terutama saat-saat berobat ke rumah sakit seperti ini. Aku senang sekali dapat membantu Pak Adam dan tak terasa, rasa canggung maupun beban tugas modul empati yang pagi tadi Aku emban kini sudah hilang dan tak terasa lagi.
Pasien 4 - Ibu Marlies
                   Kali ini kami menunggu di lobi bagian depan, dekat customer care. Di sana ada pusat informasi dan tempat pendaftaran bagi pasien baru. Lalu ada seorang ibu berbaju hijau yang sudah cukup tua, umurnya tidak jauh dengan Pak Syahrian, hanya terpaut satu tahun lebih muda. Ibu ini bernama Bu Marlies, dan beliau adalah orang asli Bengkulu yang tinggal di Jakarta. Ibu Marlies tampak senang saat kami bantu. Ibu Marlies yang lulusan pendidikan akuntansi itu datang ke RSCM dengan maksud akan mengikuti tes menguji kelupaan di poli neurologi. Ibu Marlies adalah seorang pasien baru, sehingga ia harus melakukan registrasi terlebih dahulu dan hari itu Ibu Marlies harus mengurus jaminan jika ingin dilakukan tindakan terhadap dirinya. Kemudian, Aku antarlah Ibu Marlies ke UPPJ. Ketika Aku menanyakan bagaimana pembayarannya, Bu Marlies menjawab bahwa beliau menggunakan jaminan Asuransi Kesehatan atau Askes. Lalu setelah masuk ruangan UPPJ, Aku antar Ibu Marlies untuk ke counter askes.  Di sana sudah siap petugas yang akan membuatkan SJP, semacam lembaran yang mengesahkan bahwa pasien membayar dengan jaminan. Namun, sesampainya di counter tersebut, petugas counter malah menolak membuat SJP karena tanggal yang tertera dalam surat rujukan Ibu Marlies adalah tanggal 10 Januari 2013. Jaminan dibuat hanya untuk pengobatan di hari itu juga. Lalu, Ibu Marlies entah mengapa begitu ingin agar ia dapat mengurus segala urusan administrasinya hari ini agar ketika tanggal 10 Januari 2013 nanti beliau datang dan langsung dapat ditangani tanpa harus mengantri di sana sini mengurusi administrasi lagi. Sayang sekali, Ibu Marlies harus mengurungkan niatnya sebab dalam peraturan rumah sakit ini sudah begitu adanya. Sepertinya beliau sedikit kecewa setelah bolak- balik dari informasi ke UPPJ dan ke bagian registrasi, beliau tidak mendapat yang diinginkannya. Namun, beliau akhirnya dapat memahami setelah aku dan petugas yang ada mencoba menjelaskan kepada beliau. Beliau memang orang yang sangat ulet, terlihat dari caranya mewujudkan keinginannya itu, beliau menjelaskan kepada petugas dan mengatakan keinginannya, namun tak juga dikabulkan terbentur dengan peraturan. Aku mendapat banyak pelajaran juga dari Ibu yang ramah ini. Meski sudah cukup tua, Ibu Marlies yang datang seorang diri ke rumah sakit sebesar ini tidak lelah maupun mengeluhkan apa-apa selain keinginannya itu yang memang menjadi tujuannya untuk datang ke RSCM pada hari itu. Ibu Marlies kemudian berpesan kepada Aku dan teman Aku agar kami yang dinilainya sangat ramah dan perhatian ini tetap mempertahankan sikap ini sampai nanti menjadi dokter. Karena menurut penilaian Ibu Marlies, banyak dokter yang tidak seramah mahasiswa. Aku senang sekali mendapat wejangan tersebut dari Ibu Marlies dan akan Aku camkan baik- baik dalam benak Aku bahwa seorang dokter harus tetap mengedepankan empati, dapat memposisikan diri sebagaimana menjadi seorang pasien yang perasaannya ingin dimengerti.
***
Demikianlah tadi, sekilas cerita pengalamanku menjadi relawan di RSCM dan juga refleksi diri, tentang diriku yang awalnya demikian berubah karena merasakan indahnya menolong orang dan Aku sangat beruntung semua itu difasilitasi juga oleh FKUI dengan adanya modul EBP3KH atau modul empati ini. Harapanku adalah agar ilmu yang ada dapat kuaplikasikan dan bermanfaat bagi orang lain khususnya pasien-pasienku nantinya.

Di upload sebagai tugas modul EBP3KH1

Saturday, December 22, 2012

I Love You, Mom :*


Aku bukan orang yang pandai bersajak, aku cuma bisa menyanyikan lagu-lagu ini dengan suara yang sedikit false buat Mamaku yang lagi di Jember sana, yang tak letih membesarkanku selama ini, yang tak bosan mendukungku, yang tak lelah menyemangatiku, yang tak henti mendoakanku, yang tak pernah melupakanku di setiap sakit yang dideritanya, yang tak kalah terang sinarnya dari sang mentari, yang tak kalah sejuk tuturnya dari salju musim dingin, yang tak pudar jiwa berkorbannya untuk membelaku, anaknya yang ngga bisa menjumpainya hingga malam hari ibu ini usai...
Melihat tawamu, mendengar senandungmu, terlihat jelas di mataku warna-warna indahmu
Menatap langkahmu, meratapi kisah hidupmu, terlihat jelas bahwa hatimu anugrah terindah yang pernah kumiliki
Sifatmu nan slalu redakan ambisiku, tepikan khilafku dari bunga yang layu
Saat kau di sisiku kembali dunia ceria, tegaskan bahwa kamu anugrah terindah yang pernah kumiliki
Belai lembut kasihmu, sejuk tatap wajahmu, hangat peluk janjimu, anugrah terindah yang pernah kumiliki...

*Sheila On 7 - Anugrah Terindah

I LOVE YOU, MOM :*


Wednesday, December 12, 2012

Cara Menghafal ala Dianita

Bagi sebagian orang mungkin menghafal istilah-istilah latin dalam mata pelajaran biologi itu menyebalkan dan sangat susah sekali. Namun bagi saya, justru hal itu lebih mudah ketimbang harus menghafalkan nama-nama pahlawan, tahun kejayaan, pasal-pasal dalam undang-undang, atau sesuatu berbau hafalan istilah sosial lainnya. Mungkin ini berguna, TIPS MENGHAFAL ilmu biologi bagi mereka yang membutuhkan. Metode ini ampuh bagi saya, meskipun tidak semua ilmu dapat menggunakan metode hafalan yang satu ini. Metodenya saya sebut VISUAL memorizing METHODS. dan secara ngga sadar, metode ini sebenarnya menjurus ke pemahaman, bukan sekedar hafalan saja. Karena, yang paling penting itu paham, bukan hafal. ^^ Untuk menjelaskannya, saya langsung gunakan contoh.

Jadi, waktu saya masih SMP dulu, ketika saya harus menghafalkan lintasan aliran darah dalam tubuh kita, saya tidak pernah memakai istilah bitusa-bapasi [itu metode guru saya yang tercinta], saya hanya membayangkan dalam tubuh saya ada sebuah jantung yang terhubung dengan pembuluh darah yang di dalamnya ada cairan segar berwarna merah. Lalu, dari jantung itu, dibiliknya bagian kiri, dari situ si cairan keluar whhuuuusssss lewat pembuluh besar yang namanya Aorta. Namanya aja besar, yang dituju juga besar, ia menuju ke seluruh tubuh saya dan sampai di organ-organ itu O2 dan CO2 bertukar posisi dalam darah! lanjutlah si cairan merah itu masuk ke pembuluh vena, nah, si vena ini [saya lagi bayangin gambar dari sebuah phantom yang kelihatan venanya] membawa darah ke bagian jantung yang kanan, namanya serambi kanan. Buat keluar, dia harus masuk bilik kanan dulu, nah, kan darahnya kotor tuh banyak CO2nya, jadi harus dibersihkan! Di mana? Paru-paru dong. Paru-paru=pulmo, jadi darah dari bilik kanan tadi masuknya ke arteri pulmonaris, masuk ke pulmo dan baliknya juga ke vena pulmonalis dehhh :)

Contoh lain yak
pas mau ngafalin letak-letak lobus otak siapkan tanganmu untuk menunjukan dikepalamu sebelah manakah dia?
- lobus frontal [pegang dahi]
- lobus parietal [pegang ubun-ubun]
- lobus temporal [pegang pelipis]
- lobus occipital [pegang kepala belakang]
dsb.

masih banyak contoh-contoh yang lain, kalau mau contoh lain, hubungi saya :D Intinya, apapun itu, ketika mencoba menghafal JANGAN SEKALI-SEKALI HAFALKAN DERETAN HURUF karena itu hanya akan masuk ke otak kiri. Bayangkan wujud aslinya, bentuknya, warnanya, [plus animasi tentunya jadi bisa gerak juga], sifatnya, dan semua yang bisa dibayangkan. Jangan berpikir, ini memakan waktu lama, justru ini asyik dan cepat sekali hafalnya dibanding ngafalin deretan huruf ...........
dan sesungguhnya saya bersyukur ada di bidang ilmu yang bisa divisualisasikan karena, menurut riset, ingatan otak kanan kan long term memory tuh, ga kayak otak kiri yang short term memory. Jadi kita harus berusaha memasukkan ingatan itu ke otak kanan, nah karena otak kanan penuh imajinasi dan kreativitas, kita harus pakai metode yang demikian pula.

Selamat belajar dan mencoba! :)

Tuesday, December 11, 2012

Hakrab & Penutupan Mabim

Sabtu, 8 Desember 2012

Pagi-pagi, pulang dari Depok dan belum sempat sarapan [tapi alhamdulillah sempat mandi], aku langsung menuju Kampus. Ada HAKRAB! [Hakrab?] Hari Keakraban. Sebagai panitia acara, harusnya aku datang sebelum yang lainnya datang. Hari ini, 2012 akan mengikuti penutupan Masa bimbingan yang diawali dengan acara Hakrab. Kita mengambil tema film, jadi semua yang datang mengenakan dresscode karakter suatu film. [walaupun ada yang ga jelas karakternya apa, tapi, yaudalayaaa] saat itu aku ingin bermaksud menjadi karakter perempuan berkalung sorban, namun, ngga mirip... yaudalayaaaa

hap hap hap, acara hakrab diwarnai dengan jeprat jepret foto, lawakan Eki dan Cicih, dua temanku yang jadi MC kocak tapi kadang jayus :3, teriakan Bryanizers -fans Bryan Christian, temanku yang dapat nominasi Terganteng-, hiburan akustik dari teman-temanku yang supertalented, pengumuman angket angkatan [apa tuh?] yang ter- ter- ter- Aha'! ituloooh :) ada juga games-games yang menyangkut hafal 100% angkatan. Yap, itulah janji kita sama Kakak Kader, hafal temen bukan buat diuji tapi buat peduli dan saling sayang 0:)
Sekitar menjelang waktu dhuhur, Kakak Kader mulai berdatangan. Kami sudah bersiap memberikan kejutan untuk mereka. Yap, sebuah video testimoni yang kocak sumpah. Aku apresiasi temanku yang menyatukannya hingga beralur begitu sempurna. Kakak kader terlihat sangat terhibur, dan heboh sangat ketika ada temanku yang dimiripkan sama Kakak Ketua Kaderisasi. :) Ngga cuma video, kami juga bikin angket Kakak Kader Ter-Ter- Ter- Aha'! Semua tertawa lebar, meski bingung dengan kategori aneh yang kami buat seperti TERphp, TERtipu, TERaweh, TERpesona, TERkam, dll. :D untungnya si Cicih pinter ngales untuk menjawab kebingungan Kakak Kader yang dapat nominasi. Setelah usai semua, kami adakan foto bersama kelompok Mabim dan fasil dari Kader. Hakrab selesai, dan kami harus bersiap lagi untuk acara penutupan Mabim, untuk mengetahui kita lulus atau tidak. ow ow ow....

2.00 p.m.
Deg, deg, deg
Penutupan mabim...
Kadir, ketua angkatanku, disuruh membacakan sebuah sertifikat kelulusan mabim dan bunyinya : Angkatan 2012 dinyatakan tidak lulus mabim. :(
[sedih ya, sediiiih T.T] tau kenapa?
karena kita beluom nepatin satu janji kita. Apa? Ada yang masih ingat di awal tadi?
Yap, 100% angkatan.
Kami dites... random sampling... [Kalau terbukti nepatin janji, kita akan dapat kelulusan kita, kalau nggak, ga tau dehhhhhhhh]
Ichel, anak termuda di angkatanku [lahirnya '97 cuy, siapapun akan merasa telat sekolah kalau bersanding sama dia] dia maju dan harus menyebutkan 4 deret dari kami 2012. Sempat mis, tapi akhirnya terjawab semua. huuuah, tarik nafas panjang. *eits, ga cuma 1 yang dites... o'ow.. O.o
Kadek, [apaan sih ._. #kadekmodeon] anak yang paling mirip sama salah satu kakak Kader dan terkenal mukanya paling jutek namun berbaik hati. Ia menjadi yang terpilih setelah Ichel. Ia mulai menyebut satu persatu nama dan latar belakang kami, namun terhenti di 3 orang, Sheila, Nella, dan Aulia. Ketiganya cewek berkerudung dan Kadek sudah menyerah kepada Kakak Kader karena ia tak hafal. Eits, kali ini Kakak Kader nampak baik hati dan memberikan kesempatan bagi Kadek untuk mencoba, kami 2012 menyemangatinya dan semua ini terkesan dramatis u,u Aulia, ia tak bisa mengingatnya, namun sesaat setelah Aulia bilang mungkin aku pakai kacamataku dulu ya, Kadek langsung ingat dan yeeeeee! kami bersorak untuk Kadek dan angkatan kami :D
Terakhir, Lady, balerina cantik yang jago banget nari kontemporer. Kami langsung bersorak ketika ia dipanggil namanya, kami yakin pada Lady dia akan membawakan sertifikat kelulusan kami dengan lancar. Benar saja, tanpa berpikir terlalu lama ia menyelesaikan menyebut nama+latar belakang dengan cepat. aaa lediiii :*
Selesai itu, Kakak Kader mengapresiasi kami, namun mereka masih bermaksud menahan sertifikat kami lagi. Uwww, kenapaaaa?
eits,. ternyata mereka punya kejutaaan! Jujur aku mbrebes mili :') pas lihat video dan penampilan dari mereka. Hiks, so swit dah
terus yaudah kita lulus Mabim, boleh pakek celana bahan [ga harus rok lagi], boleh lepas nametag, n yang seru boleh daftar organisasi... yey! :D

Makasi banyak Kakakku, semua yang kalian ajarkan beresensi, mendidik dan mendewasakan kami. Peyuktium buat Kaderisasi BEM IKM FK UI {} :*

-the end-

Sunday, December 9, 2012

MUNAJAT KALA CINTA DI SAMPINGKU

Sore itu, hujan telah menghapus dahaga tanah...
Namun, angin yang mengiringinya berhembus lekas, kencang, dan begitu kekarnya
Pohon-pohon yang ia terpa, terus merelakan dedaunannya jatuh
Bahkan ranting-rantingnya sudah tak mampu kokoh lagi...

Dahsyat bayu itu, juga menerjang gubukku
Gemuruh suaranya mendebarkan nadi
Petir menyambar-nyambar, seolah tenah mencari mangsa

Tuhan...
Di gubukku ini,
Dia mendekapku begitu erat, memelukku begitu hangat
Bisiknya menyejukkan, menyamarkan kilatan di langit
yang sedari tadi mengiris hatiku ketika melihatnya
Lindungi kami, Tuhan...
Naungi kami dengan cinta-Mu,
dan janganlah engkau pisahkanku, dari cintanya


Rabu, 09 Desember 2009

Tuesday, December 4, 2012

Implementasi Akhlak

Sebagai Lembar Tugas Mandiri Diskusi Problem Based Learning Mata Kuliah Agama Islam

Akhlak dalam Islam berarti perbuatan dan tingkah laku yang baik dan terpuji sesuai dengan tuntunan al-Qur’an dan al-Sunnah.1 Implementasi akhlak dalam kehidupan kita secara garis besar terbagi menjadi dua bagian yaitu akhlak kepada Khalik dan akhlak kepada makhluk. Khalik atau sang pencipta, ialah Allah SWT, Tuhan semesta alam. Sedangkan makhluk, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah sesuatu yang dijadikan atau diciptakan oleh Tuhan.2


A. Akhlak kepada Khalik (Pencipta)
Sebagai salah satu makhluk, pastinya kita memiliki apa yang disebut dengan khalik. Ialah Allah SWT yang telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, seperti yang tertulis dalam Kitab Suci Al Qur’an Surah At Tiin ayat 4 yang artinya:
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya3
(QS: at-Tiin 4)
Sebagai wujud cinta kita kepada sang Pencipta, maka pilar kerangka yang harus kita miliki antara lain 4:

  1. Al-Hubb, yakni mencintai Allah SWT melebihi cinta terhadap apapun dan siapapun dengan menaati segala perintah Allah dan menghindari segala larangan-Nya.
  2. Al-Raja, mengharapkan rahmat Allah dan berusaha keras agar dapat memperoleh ridha Allah SWT.
  3. As-Syukr, senantiasa bersyukur atas nikmat dan karunia yang telah Allah berikan.
  4. Tawakkal, berserah diri kepada Allah tentang hasil nantinya, setelah berdoa dan berikhtiar.
  5. Qana’ah, yaitu menerima qadha dan qadhar yang Allah berikan setelah melakukan usaha maksimal.
  6. At-Taubat, mohon ampun dan bertaubat hanya kepada Allah SWT. Seseorang disebut telah bertobat dengan baik jika seseorang tersebut benar-benar merasa berdosa, bertaubat dan tidak mengulang kembali kesalahannya serta selalu tertib melaksanakan perinta Allah. Taubat yang demikian disebut Taubat Nasuha.

B. Akhlak kepada Makhluk (Ciptaan)
Makhluk terbagi menjadi dua bagian yaitu manusia dan selain manusia.1 Keduanya merupakan ciptaan Allah, dan karena itulah kita harus tetap berperilaku baik pada makhluk lain, tidak hanya manusia melainkan juga yang bukan manusia.
1. Akhlak kepada Manusia
Manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial harus memiliki akhlak yang baik kepada sesama manusia, baik yang sesama muslim maupun yang bukan, juga pada dirinya sendiri. Akhlak kepada manusia meliputi: 4

  • Akhlak kepada Rasulullah SAW, dengan cara mencintai Rasulullah, senantiasa bershalawat untuk Rasulullah, dan menjadikannya tauladan yang dengan otomatis membuat kita mengikuti segala anjuran dan sunnah beliau serta tidak melanggar apa yang sudah dilarangnya.
  • Akhlak kepada kedua orangtua (birrul walidain), orang yang telah melahirkan dan membesarkan kita. Sudah sepantasnya kita bersikap baik pada keduanya, mencintai mereka sebagaimana mereka mencintai kita.
  • Akhlak kepada diri sendiri, dengan cara memelihara kesucian diri misalnya dengan menutup aurat, berkata jujur dan berperilaku adil pada diri sendiri dan orang lain, selalu mengerjakan sesuatu dengan ikhlas, malu untuk berbuat jahat, dan menghindari perasaan iri, dengki dan dendam.
  • Akhlak kepada keluarga, diimplementasikan dengan cara membangun kasih sayang dalam keluarga, selalu melaksanakan kewajiban dan mendapatkan hak yang semestinya, dan senantiasa menjaga silaturahmi dengan anggota keluarga.
  • Akhlak kepada tetangga, dengan cara menjaga silaturahmi, menghindari permusuhan dan perselisihan, saling menghargai dan menghormati, tolong menolong, dan tenggang rasa.
  • Akhlak kepada masyarakat, dengan cara menghormati nilai dan norma yang ada, memuliakan tamu, menolong dalam kebaikan, menepati janji, membantu para fakir miskin, bermusyawarah guna mencapai mufakat, dan mencegah terjadinya perbuatan jahat (munkar).
2. Akhlak kepada Bukan Manusia
Makhluk selain manusia dibagi menjadi tiga bagian yakni benda mati, alam nabati atau flora, dan alam hewani atau fauna 1. Bentuk implementasi akhlak kepada selain manusia dapat berupa:

  • Sadar dan bergerak untuk menjaga kelestarian lingkungan
  • Memanfaatkan alam terutama hewan dan tumbuhan yang sengaja Allah SWT siapkan untuk manusia dan makhluk lain, namun tidak dengan serakah dan tetap menjaga kelestariannya

Referensi :
1.      Mubarak, Zakky. 2010. Menjadi Cendekiawan Muslim. Jakarta: Magenta Bhakti Guna.
2.      Kamus Besar Bahasa Indonesia
3.      Al-Qur’anul Karim.
4.      Anonymous. Akhlak. tersedia dari http://ocw.gunadarma.ac.id/course/psychology/study-program-of-psychology-s1/pendidikan-agama-islam/ahklak diakses pada Rabu, 17 Oktober 2012 pukul 2.00

Refleks Mikturisi

Sebagai Lembar Tugas Mandiri Diskusi Collaborative Learning Modul Ilmu Biomedik Dasar

Apa itu mikturisi?

Mikturisi dalam bahasa sehari-hari sering disebut sebagai berkemih. Secara istilah mikturisi yang juga disebut urinasi adalah keluarnya urine dari vesika urinaria.1,2 Mikturisi merupakan tahap akhir dari sistem ekskresi yang melibatkan ginjal sebagai organ tempat terbentuknya urine. Urine yang terbentuk di ginjal selajutnya melewati ureter, saluran yang menghubungkan ginjal dengan kantung kemih atau vesika urinaria. Urine bisa sampai di vesika urinaria berkat gerak peristaltik dinding ureter yang panjangnya mencapai 30 cm.3 Ketika sudah sampai di vesika urinaria, urine akan ditampung terlebih dahulu hingga mencapai volume tertentu yang akan memunculkan suatu keinginan untuk buang air kecil (membuang urin melalui uretra) yang diatur oleh suatu koordinasi yang disebut refleks mikturisi.

Refleks Mikturisi
Refleks mikturisi melibatkan sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer. Sistem saraf pusat yang terlibat dalam refleks mikturisi adalah medula spinalis bagian sakrum dan otak di bagian korteks serebri. Sedangkan sistem saraf perifer yang terlibat adalah sistem saraf otonom yakni saraf parasimpatis. Meski diatur oleh saraf otonom, refleks ini nantinya dapat ditahan secara sadar dan melibatkan kerja dari korteks serebri. Berikut ini adalah urutan bagaimana timbulnya rasa ingin buang air kecil.
Ketika vesika urinaria terisi oleh sedikitnya 200 ml urin, tekanan di dalam vesika urinaria naik, dan strecth receptor pada dinding vesika urinaria mengirimkan impuls melalui saraf aferen menuju medula spinalis bagian sakrum segmen S2 dan S3 yang memicu terjadinya refleks mikturisi.1,2
Serabut motorik parasimpatis pada saraf pelvis membawa impuls kembali ke vesika urinaria dan merangsang otot detrusor untuk berkontraksi dan berakibat pada meningkatnya tekanan hidrostatis dalam vesika urinaria.3 Kontraksi otot detrusor inilah yang merupakan aktor utama dalam pengosongan vesika urinaria.
Saraf parasimpatis juga membuat sfingter uretra internal berelaksasi, dan menghambat saraf motorik yang membuat sfingter uretra eksternal berkontraksi. Ketika kontraksi otot detrusor dan relaksasi otot sfingter uretra inilah mikturisi terjadi. Namun, tidak secepat itu karena nyatanya kita dapat menahan rasa ingin buang air kecil dan di sinilah peran saraf somatis.
Impuls pada medulla spinalis tersebut juga diteruskan oleh interneuron menuju thalamus dan menimbulkan sensasi
Selanjutnya sensasi penuhnya kantung kemih itu diteruskan ke korteks serebri hingga seseorang sadar bahwa ia ingin buang air kecil
Saat itulah, otot sphincter urethra eksterna akan berkontraksi secara sadar untuk menahan buang air kecil sampai orang tersebut menemukan waktu dan tempat yang pas untuk buang air kecil. Namun, perlu diketahui bahwa waktu untuk menahan rasa ingin buang air kecil ini terbatas. Jika volume urin dalam vesika urinaria sudah mencapai kurang lebih 500 ml, tekanannya yang semakin tinggi itu cukup untuk membuka sfingter uretra internal yang otomatis merelaksasikan sfingter uretra eksternal, sehingga mikturisi pun terjadi.

Urinary incontinence
Merupakan keadaan di mana seseorang tidak dapat mengontrol atau menahan rasa ingin buang air kecil. Hal ini seringkali terjadi pada balita usia 2 sampai 3 tahun dan pada lansia. Namun, ada juga yang terjadi pada orang dewasa. Terdapat 4 tipe urinary incontinence1, antara lain:
  • Stress incontinence

Biasa terjadi pada wanita berusia muda dan pertengahan yang otot pada pelvisnya lemah. Hal ini terjadi akibat tekanan fisik yang meningkatkan tekanan perut seperti batuk, bersin, tertawa, berlatih, mengejan, mengangkat benda berat, dan kehamilan yang menyebabkan bocornya urin dari vesika urinaria.
  • Urge incontinence

Biasa terjadi pada orang lanjut usia, di mana seseorang sering dan tiba-tiba ingin buang air kecil, dan tidak bisa menahannya sehingga sering terjadi urinasi involunter. Bisa disebabkan oleh adanya suatu infeksi atau batu ginjal, stroke, dan cedera medulla spinalis.
  • Overflow incontinence

Merupakan proses urinasi yang tidak sadar terjadi akibat lemahnya kontraksi otot-otot  vesika urinaria
  • Functional incontinence

Merupakan lepasnya urin dari vesika urinaria dikarenakan tidak bisa menemukan toilet di waktu tersebut sebagai akibat dari kondisi tubuh yang lemah, misalnya terkena stroke, artritis, ataupun alzheimer.

Referensi

  1. Tortora, Gerard J., Derrickson, Bryan. Principles of Anatomy and Physiology. 13th ed. Wiley. 2011.
  2. Guyton, Arthur C., Hall, John E. Textbook of Medical Physiology. 11th edition. 2006.
  3. Martini. Fundamentals of Anatomy and Physiology. 9th edition. 2012.