Sunday, July 8, 2012

Sepucuk Surat yang Tak Pernah Sampai

Ini sebuah cerpen yang kutulis sendiri. Aku menggunakan sudut pandang orang pertama, menceritakan seorang anak perempuan yang mengagumi sosok lelaki pujaannya yang telah menguatkannya dan menghidupkan hari-harinya. Namun, rupanya cinta tak berpihak pada mereka. Perpisahan, itulah yang justru dihadapi oleh dua orang yang ‘pernah’ tak disangka saling mencintai itu. Aku juga tidak tahu mengapa aku memilih judul itu, tapi inilah ekspresiku, biarlah ia mengalir seperti air