Sunday, June 30, 2019

Kanker Serviks dan Pentingnya Vaksin HPV

Bulan Syawal nih biasanya ramai dengan undangan pernikahan. Nah, para manten baru atau calon-calon manten di luar sana, sudah pada vaksin HPV belum? Sebenernya apa sih pentingnya vaksin HPV? Apa hubungannya sama kanker serviks ya? Check this out!

Hasil gambar untuk cervical cancer
Sumber gambar: https://www.abacare.com/blog/wp-content/uploads/2019/01/featured-image.png

Pertama kita bahas dulu soal kanker serviks yang ga bosen bosen jadi salah satu anggota tim penyebab kematian tertinggi pada wanita. Kanker serviks itu penyakit tumor ganas yang menyerang leher rahim, that's why dia ga bisa mematikan pria cz cuma wanita yang punya rahim. Nah, penyakit ini rupanya berkaitan erat dengan infeksi virus papiloma atau HPV -Human Papilloma Virus- tipe high risk.

Virus? Infeksi? Menular dong? Ya! Absolutely! HPV ditularkan melalui kontak, dan masuk ke dalam salah satu STD -sexually transmitted disease- alias IMS -infeksi menular seksual-.

Ada lebih dari 100 tipe HPV, 15 di antaranya disebut sebagai high risk karena bersifat onkogenik alias menyebabkan kanker. HPV tipe 16 dan 18 adalah anggota high risk yang paling umum, dan diperkirakan menyebabkan 70% kasus. Sisanya yang tipe low risk, bisa menyebabkan penyakit kutil kelamin (Kondiloma Akuminata) atau bahkan tidak bergejala. Perlu diingat bahwa kanker itu multifaktorial ya, jadi dari infeksi HPV sampai terjadi kanker juga dipengaruhi oleh tubuh manusianya, baik dari gen maupun kekebalan tubuhnya.(1)

Terus kalo kena kanker serviks pasti karena ketularan virus papiloma ga? Hmm, tidak juga, ada penelitian yang menemukan HPV-negative cervical cancer walaupun persentasenya kecil dan masih ada keraguan soal terjadinya negatif palsu. Dan lagi-lagi kanker itu multifaktorial ya, tapi intinya, sebagian besar kanker serviks ini disebabkan oleh infeksi HPV high risk yang ditularkan salah satunya oleh berhubungan seksual.

Gimana dong pencegahannya? Sama halnya dengan mencegah IMS atau STD lain yaitu dengan
  1. berhubungan seks secara aman, maksudnya adalah partnernya satu aja ga usah ganti-ganti apalagi jajan sembarangan, jangan ya... pastikan juga calon pasangan kamu ga suka jajan.
  2. menggunakan kondom yang dapat mencegah terjadinya kontak langsung dan menurunkan kemungkinan penularan STD
  3. spesial buat infeksi HPV kita punya VAKSIN lohh, bisa dikasi mulai usia anak-anak. WHO merekomendasikan pemberian vaksin HPV pada remaja wanita usia 9-14 tahun. Intinya waktu pemberian yang tepat adalah sebelum seorang wanita menjadi sexually active. Ada beberapa tipe vaksin HPV berdasarkan proteksinya, yaitu vaksin bivalent (protektif untuk HPV tipe 16 dan 18), quadrivalent (protektif untuk tipe 6/11/16/18) dan nonavalent (protektif untuk HPV tipe yang lebih banyak: 6/11/16/18/31/33/45/52/58) Tapi kalo kayak kita uda keburu gede n belum vaksin gimane? Vaksin ini tetap bisa memberikan proteksi atau pencegahan tapi perlu diingat ia tidak bisa mengobati infeksi yang sudah terjadi.(2)
  4. Bagi semua wanita di atas 30 tahun atau yang sudah sexually active, disarankan juga untuk rutin melakukan skrining kanker serviks dengan pemeriksaan IVA atau papsmear, mengingat banyaknya kasus kanker serviks yang terdiagnosis pada stadium lanjut alias terlambat.
Nah sekian pembahasan singkat soal Kanker Serviks dan Vaksin HPV. Jaman sekarang nyari vaksin ngga susah, datang ke RS atau laboratorium swasta juga kadang punya. Bukankah mencegah lebih baik dari mengobati? Semoga bermanfaat yah :)

PS: kalo aku bikin sharing kek gini lagi, topik apa gaes enaknya?

Referensi
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2405852117300575
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4967374/
https://www.who.int/immunization/sage/meetings/2016/october/04_Clinical_trials_of_HPV_vaccines.pdf?ua=1