Friday, October 30, 2015

FCP 1 Ilmu Kesehatan Anak RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo

Empat hari pertama yang melelahkan, tapi juga mengasyikkan. Aku dan teman-teman kelompok 13 mendapatkan rotasi pertama FCP di Departemen Anak RSCM

Monday, October 12, 2015

FCP oh FCP

Hai, sudah lama aku tak mengisi lembaran blog ini dengan celotehan tulisanku. Setelah selesai modul elektif nonklinik Infeksi Nosokomial yang penuh dengan makalah itu, sekarang aku sedang menjalani modul FCP atau Foundation of Clinical Practice. Modul ini ditujukan untuk mengenalkan kita para mahasiswa calon koas pada kehidupan klinik, termasuk orientasi rumah sakit mitra FKUI, cara cara clinical reasoning sampai dengan patient safety yang menjadi tanggung jawab kita sebagai tenaga kesehatan. Di modul inilah untuk pertama kalinya dalam hidupku memakai jas sneli putih yang rasanya berat sekali itu. Tak hanya berat di pundak saat membawanya dalam ransel tapi jas ini juga berat di tanggungjawab saat mengenakannya berkeliling rumah sakit. Modul ini diawali dengan kuliah-kuliah orientasi rumah sakit, patient safety, dan review tentang anamnesis dan pemeriksaan fisis yang merupakan senjata utama dokter dalam melakukan diagnosis suatu penyakit. Setelah itu ada rotasi yang dilakukan perkelompok ke 4 departemen yang telah ditentukan untuk belajar bagaimana mempraktikan anamnesis dan pemeriksaan fisis ke pasien sesungguhnya, tidak lagi OP seperti pada latihan KKD/skill lab. Aku dan 12 orang di kelompokku akan mendapat rotasi di Departemen Anak RSCM, Departemen Pulmo RSUP Persahabatan, Departemen Mata RSCM, dan Departemen IPD RS Dharmais. Bismillah semoga lancar dan bisa mendapat ilmu yang berguna ya teman-teman
Good luck!!!

Tuesday, October 6, 2015

Diagnosis Infeksi Aliran Darah Terkait Kateter (CRBSI)

kHalo ini adalah hasil belajar di modul infeksi nosokomial, yang lagi-lagi masih ada tugas bernama LTM... Kali ini bahasannya tentang infeksi aliran darah terkait kateter yang merupakan infeksi nosokomial yang sangat berbahaya sehingga harus sebisa mungkin dicegah... Semoga bermanfaat, tapi jangan lupa untuk tidak plagiat! Terimakasih :)

A.   PENDAHULUAN
Catheter-related blood stream infection atau yang dikenal sebagai CR BSI masih menjadi masalah kesehatan di tengah modernisasi teknologi kesehatan masa kini. Diperkirakan biaya tahunan untuk CR BSI pada pasien ICU di Amerika mencapai 296 juta hingga 2,3 milyar dolar Amerika, serta diperkirakan 2.400 hingga 20.000 pasien meninggal setiap tahunnya akibat infeksi ini.1 Untuk dapat melakukan pencegahan perburukan pasien akibat infeksi ini, pengetahuan mengenai manifestasi klinis serta cara diagnosis CR BSI menjadi penting untuk dipelajari.

Monday, October 5, 2015

Menuju S. Ked.

5 Oktober 2015, satu tantangan 2015 -ku terjawab
Alhamdulillah, setelah melalui berbagai suka dan duka, tangis dan tawa, kerajinan dan kemalasan, pengerjaan dan keterbengkalaian, akhirnya skripsiku selesai diuji dalam sidang tugas akhir yang berlangsung selama 25 menit dengan beberapa revisi di dalamnya :')


Sudah lama, keberadaannya dalam list prioritas selalu menempati urutan terakhir. Entah kesibukan akademis seperti tugas dan ujian yang bertubi-tubi, atau kesibukan nonakademis seperti organisasi dan kebutuhan refreshing yang selalu menjadikan skripsi sebagai hal terakhir untuk dipikirkan.
Ya, begitulah faktanya. Proposal penelitian yang sejak tingkat dua sudah disetujui untuk dilaksanakan baru dapat diselesaikan laporannya di tingkat empat.

Mungkin dr. Trevino sebagai pembimbingku sudah sampai bosan melihatku dan ketiga temanku: Nana, Bella, Cicih, yang sudah hampir dua tahun tak kunjung menyelesaikan laporan skripsinya. Hingga di tingkat empat, kami yang mulai rajin untuk berkonsultasi perihal laporan skripsi iseng bertanya kepada beliau:

"Dok, sekarang sedang mbimbing berapa mahasiswa?", tanyaku

"Empat...", jawabnya.

"Empat orang atau empat kelompok Dok?", tanya Bella.

"Tinggal empat anak nakal.. Hahaha", jawab beliau sembari tertawa lepas.

Dari kiri ke kanan: Aku, Cicih, dr. Trev, Bella, Nana seusai dinyatakan lulus ujian skripsi
Waktu latihan sidang, Bella bilang, "Dok, nanti dresscode kita hitam-pink. Nanti kalau Dokter berkenan boleh pakai pink juga hehehe". Dan ternyata, kita ngga nyesel bilang gitu, cz dr. Trev pakai baju keunguan hehhe

Begitulah dr. Trev menyebut kami, aku dan tiga teman seperjuanganku dalam riset skripsi. Yap, kita ini empat anak rantau yang memang sangat merasa ingin pulang saat liburan dan bukannya malah segera menyelesaikan skripsinya malah menunda dan sibuk dengan kesibukan masing-masing. Apalagi di tingkat tiga, di mana angkatan kami punya dua proyek besar. Aku dan tiga temanku terlibat dalam kesibukan angkatan. Nana dan Bella menjadi coreteam Liga Medika 2015, sementara aku dan Cicih menjadi coreteam dalam Bakti Sosial Angkatan di tahun yang sama.

Ada kalanya kami ingat harus mengerjakan laporan skripsi, tapi di saat kami ingat ujian sumatif ada di depan mata, entah H-berapa tapi yang jelas kami akan bilang: "Nanti abis suma deh nyicilnya, sekarang fokus belajar suma dulu". Namanya mahasiswa yang ujian tiga minggu sekali, postsummative syndrome sudah pasti menyerang kami, merasa sudah bebas dan ingin beristirahat sejenak dari kehidupan akademis dengan cara pelampiasan masing-masing (bukan dengan mengerjakan skripsi tentunya). Jadilah skripsi itu tak juga kami kerjakan walaupun suma sudah usai. Baru kami ingat lagi untuk mengerjakan saat beberapa minggu setelahnya dimana itu juga menjelang sumatif, dan berulanglah siklus yang sama :D