Thursday, December 31, 2020
2020 Recap
Begitu cepatnya waktu berlalu dan kini sudah sampai di penghujung tahun kembar 2020. Tahun yang mengharuskan kita beradaptasi akan sesuatu yang benar-benar tidak pernah terbayangkan akan terjadi sebelumnya.
Awal tahun 2020 aku menghabiskan waktu di Jember. Saat itu aku baru tiga bulan tinggal di Jepang, tapi aku sudah memutuskan pulang sejak akhir tahun 2019 untuk menikmati libur musim dingin di rumah. Banyak yang bilang untuk apa pulang, buang-buang uang, atau ini baru tiga bulan loh, waktunya menikmati pariwisata Jepang, hunting salju, main ski, dan sebagainya. Bagiku bisa pulang ke kampung halaman tetaplah yang terpenting, meski aku harus melewatkan salju atau mengeluarkan uang yang tak sedikit karena mahalnya tiket saat liburan.
Dan benar saja, tidak pernah aku sesali keputusan itu. Situasi pandemi memburuk mengharuskan banyak negara melakukan lock down termasuk Jepang. Lebaran Idul Fitri datang, aku tidak bisa pulang. Demikian juga lebaran Idul Adha. Lebih tepatnya tidak bisa kembali ke Jepang jika aku memaksa pulang ke Indonesia. Tentu orang tuaku tidak mengizinkan aku pulang dengan situasi yang tidak pasti itu. Sedih? Banget! Aku sedih membayangkan orang tuaku yang rindu karena anaknya ngga pulang, aku sedih karena tidak bisa meminta maaf dan berlebaran langsung dengan mereka. Lebaran aku habiskan bersama teman-teman rantau yang mungkin punya kesedihan yang sama denganku, tapi kami saling menguatkan dan saling berbagi makanan tentunya. Silaturahmi online pun berderet jadwalnya, sedikit banyak memberi kehangatan dalam hati yang sudah diselimuti es kesedihan.
Bulan Mei 2020, aku resmi dilamar oleh laki-laki yang selama ini jadi temanku bertumbuh. Dia yang sudah aku kenal sejak remaja dulu, datang ke rumah menemui orang tuaku bersama kedua orang tuanya. Tidak ada acara lamaran pakai EO seperti yang biasa ramai di instagram. Aku menyatakan kesediaanku melalui sambungan whatsapp dan saat itu aku sedang berada di lab. Alhamdulillah atas ridho Allah SWT, kami telah melangsungkan pernikahan pada 26 Desember 2020 lalu di Jember. Aku resmi jadi istri orang, di usia 24 tahun, pada tahun cantik yang penuh kenangan: 2020.
2020 memang banyak sekali cobaan menerpa, bagi setiap orang, bagi seluruh dunia. Tapi di balik itu, banyak juga hal baik yang patut disyukuri. Hampir semua orang merasa 2020 terlalu cepat berlalu, entah karena semua kegiatan jadi online, tidak seperti biasanya, ataukah memang kiamat sudah dekat? Semoga di 2021 dengan segala apapun ketetapan yang akan terjadi, kita semua diberikan kekuatan dalam menghadapinya :)
Amin
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment