Friday, October 30, 2015

FCP 1 Ilmu Kesehatan Anak RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo

Empat hari pertama yang melelahkan, tapi juga mengasyikkan. Aku dan teman-teman kelompok 13 mendapatkan rotasi pertama FCP di Departemen Anak RSCM (sayangnya belum sempat foto di RSCM Kiara yang so cute dengan berbagai tokoh kartunnya). Departemen ini sudah terkenal dengan kedislipinan staf pengajarnya, sehingga membuat aku juga lumayan deg deg ser saat mendapat jadwal ujian Mini-Clinical Examination atau MiniCEx formatif di departemen ini.Dari empat jadwal bedside teaching yang kami dapatkan, seluruhnya dilakukan di Instalasi Rawat Inap Gedung A RSCM. Mengunjungi pasien anak selalu membuatku merasa iba dan tak jarang ikut terbawa emosi, (sepertinya aku perlu berlatih lagi agar tetap empati tapi tidak terlarut dalam emosi). Betapa tidak, mereka yang masih begitu kecil dan lemah bahkan mungkin belum ternoda oleh dosa harus menerima cobaan yang begitu berat dalam hidupnya.
Ada pasien berumur 10 bulan yang mengalami asites masif dengan lingkar perut mencapai lebih dari setengah meter karena kolestasis, ada pasien yang sudah berusia satu tahun dua bulan namun terlihat seperti masih 8 bulan karena ia mengalami diare kronis akibat AIDS yang dideritanya sejak lahir, ada pasien yang terkena serebral palsi berusia 10 tahun dengan pneumonia, ada juga pasien yang terserang meningitis tb dan sebagainya.
Anak-anak bisa terserang penyakit berat oleh karena berbagai kemungkinan penyebabnya, bisa karena bawaan, infeksi, trauma, keganasan, autoimun, dan sebagainya. Pola hidup keluarga yang dibawa oleh orang tua tentu banyak berpengaruh di sini, khususnya penyakit-penyakit infeksi.
Menjadi orang tua tampaknya tidak mudah, apalagi untuk tetap tegar melihat anaknya sakit berat. Namun, ada beberapa catatan untukku yang kelak jadi orang tua,
- jangan lupa imunisasi. mencegah lebih baik dari mengobati bukan?
- pantau tumbuh kembangnya. anak adalah makhluk yang sedang tumbuh dan berkembang sehingga jika ada perlambatan, orang tua haruslah yang pertama kali menyadarinya. jika masa emas sudah terlewat, maka banyak sekali kerugian yang harusnya tidak terjadi.
- waktu juga merupakan kebutuhan bagi anak, luangkan waktu dan kasih sayang untuk mendidik anak.

No comments:

Post a Comment