Tuesday, September 10, 2013

Laktasi dan Kelekatan Ibu-anak

Haloo semua, sudah lama Nita ngga menulis LTM.. Kangen rasanya... *huek.. haha... nah ini adalah sekedar sharing ilmu tentang materi LTM perdana di semester 3.
Semoga bermanfaat dan jangan pernah mencoba plagiat. OKE ;)
Check this out!

Tumbuh kembang manusia telah dimulai sejak terjadinya fertilisasi dan baru berakhir saat dewasa. Dalam perjalanannya, terdapat perbedaan-perbedaan struktur maupun fungsi organ tubuh di setiap fasenya. Bayi bukanlah miniatur orang dewasa, sebab ia masih harus melalui perubahan sebagai tahap-tahap maturasi untuk menjadi manusia dewasa. Sistem organ seperti pencernaan bayi masih terus mengalami maturasi. Oleh karenanya, bayi membutuhkan sumber nutrisi khusus yang cocok yaitu air susu ibu yang dihasilkan melalui proses laktasi dalam glandula mammae sang ibu.


Glandula Mammae

Glandula mammae yang terletak di dalam payudara wanita sebenarnya merupakan bentuk modifikasi dari kelenjar sudorifera yang mampu menghasilkan susu atau lebih dikenal dengan ASI (air susu ibu).1 Sebuah glandula mammae terdiri atas 15-20 lobus yang dipisahkan oleh jaringan adiposa.1 Di setiap lobus terdapat komponen lebih kecil yang disebut lobulus di mana terdapat alveoli yang dapat menyekresikan ASI.1 Sesaat setelah diproduksi dalam alveoli, ASI menuju tubulus sekunder, kemudian melalui duktus mammae dan membentuk sinus lactiferous di dekat permukaan puting payudara.1 Di dalam sinus ini, ASI dapat disimpan sementara sebelum dikeluarkan melalui duktus lactiferous.1

Laktasi

Proses pembentukan ASI disebut laktasi dan sangat erat hubungannya dengan kehamilan dan kelahiran anak.1 Hal ini dikarenakan bayi neonatus masih belum dapat mencukupi kebutuhan nutrisinya sendiri serta perkembangan fungsi-fungsi organ tubuhnya belum sempurna.2 Menjelang usia kehamilan 6 bulan, glandula mammae telah berkembang dan sel-sel kelenjar mulai memproduksi sekret yang disebut kolostrum yang merupakan ASI terbaik karena mengandung lebih banyak protein serta antibodi yang menjadi pertahanan infeksi bagi neonatus sebelum sistem imunnya sempurna.2 Kolostrum tidak terus menerus diproduksi. Ketika produksi kolostrum menurun, produksi ASI yang mengandung air, protein, asam amino, lemak, gula, garam, dan lisozim yang setara dengan 750 kkal energi per liternya bertambah.2
Secara fisiologis, hormon yang berperan dalam proses laktasi adalah prolaktin yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior.1,2 Sekalipun jumlah hormon prolaktin meningkat selama masa gestasi, namun belum terjadi produksi ASI karena keberadaan hormon progesteron yang menginhibisi efek prolaktin.1 Setelah partus, barulah level estrogen dan progesteron turun sehingga inhibisi tidak terjadi lagi.1
Produksi prolaktin dipertahankan oleh isapan bayi pada ibu.1,2 Begitu pula produksi hormon oksitosin yang menyebabkan pelepasan ASI ke duktus mammae melalui refleks ejeksi ASI.1 Refleks mengisap dari bayi menginisiasi impuls saraf dari reseptor regangan pada puting payudara ke hipotalamus, menyebabkan hipotalamus menurunkan produksi prolactin-inhibiting hormone (PIH) dan meningkatkan produksi prolactin-releasing hormone (PRH).1 Seiring dengan ini, isapan bayi juga menstimulasi reseptor sentuhan pada puting payudara.1 Impuls tersebut dibawa ke hipotalamus, menyebabkan produksi oksitosin dari hipofisis posterior meningkat.1 Dengan dibawa aliran darah menuju glandula mammae, oksitosin menstimulasi kontraksi myoepitelia.1 Kontraksi inilah yang menyebabkan ASI dari alveoli dapat masuk menuju duktus mammae.1,2

Kelekatan Ibu dan Anak

Pada saat bayi sedang menyusu, biasanya ia digendong dalam pelukan ibu. Pada masa neonatus, mata bayi memiliki jarak fokus sekitar 8-12 inchi, yang kurang lebih sama dengan jarak antara payudara dengan wajah sang ibu.3 Dengan demikian bayi akan perlahan mulai mengenali wajah ibunya. Pendengarannya sudah berkembang dengan baik, sehingga ia mampu mendengar suara sang ibu.
Di antara seluruh keistimewaan menyusui bayi (baik bagi bayi maupun ibu), membentuk ikatan atau kelekatan antara ibu dan anak adalah hal yang paling penting.3 Kelekatan ibu sebagai orang tua ini berpengaruh pada status perkembangan neonatus, karena bayi akan tumbuh secara fisik maupun psikologis hanya dalam konteks hubungan sosial mereka.3 Dalam proses tumbuh kembangnya, bayi atau anak memerlukan stimulus-stimulus agar dapat meresponnya dalam bentuk pertumbuhan maupun perkembangan. Kelekatan orang tua pada anak akan menjadi stimulus tersendiri yang menentukan bagaimana anak itu dewasa kelak.

DAFTAR PUSTAKA
1. Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 13th ed. John Wiley & Sons; 2011.
2. Martini FH, Nath JL, Bartholomew EF. Fundamentals of anatomy and physiology. 9th ed. Pearson; 2012.
3. Kliegman RM, Behrman RE, Jenson HB, Stanton BF. Nelson textbook of pediatrics. 18th ed. Philadelpia: Saunders Elsevier; 2007.

No comments:

Post a Comment