I. Pendahuluan
Aktivitas fisik adalah semua gerakan tubuh yang dihasilkan oleh kontraksi otot rangka yang meningkatkan pengeluaran energi hingga di atas level basal dan menjaga kesehatan. Aktivitas fisik yang teratur pada masa anak dan remaja dapat menjaga kesehatan dan ketahanan dari seseorang. Jika dibandingkan antara anak yang aktif dan kurang aktif, anak yang aktif akan memiliki ketahanan kardiorespirasi yang lebih baik dan otot-otot yang lebih kuat. Di samping itu, anak yang aktif juga memiliki kadar lemak yang lebih sedikit dan memiliki tulang-tulang yang kuat. Kemungkinan untuk merasa gelisah dan mengalami depresi menurun pada anak dengan fisik yang aktif.1
Sayangnya, aktivitas fisik yang menjanjikan kesehatan prima tersebut seringkali diabaikan. Kesempatan untuk melakukan aktivitas fisik teratur seringkali dibatasi pada banyak sekolah. Physical education atau pelajaran olahraga hanya ada 4% di sekolah dasar, 8% di sekolah menengah dan 2% di sekolah menengah atas.1 Hal ini harus menjadi perhatian mengingat pentingnya aktivitas fisik khususnya bagi anak usia sekolah.
II. Pembahasan
A. Perkembangan Fisik Anak Usia Sekolah
Anak usia sekolah atau yang disebut juga periode middle childhood adalah mereka yang memasuki usia 6 hingga 12 tahun. Pada periode ini, pertumbuhan anak sekitar 3 sampai 3,5 kg dan 6 cm per tahunnya. Sementara lingkar kepala bertambah sekitar 2 sampai 3 cm selama periode ini, yang menandakan adanya penurunan kecepatan pertumbuhan otak dibandingkan periode sebelumnya. Gigi susu mulai tanggal dan digantikan oleh gigi dewasa. Organ seksual pada tahap ini masih tergolong imatur, tetapi ketertarikan pada lawan jenis sudah mulai ada dan meningkat hingga pubertas. Kekuatan otot, koordinasi, dan stamina meningkat secara progresif dan mulai mampu melakukan gerakan kompleks seperti menari, melempar bola basket, dan bermain piano. Keterampilan motorik tersebut selain membutuhkan maturasi fungsi juga perlu latihan.2 Hal ini menunjukkan bahwa seharusnya anak usia sekolah sudah mampu melakukan aktivitas fisik yang lebih banyak dibanding anak usia prasekolah.
B. Aktivitas Fisik Anak Usia Sekolah
Anak usia sekolah sudah seharusnya beraktivitas fisik sebagai bagian dari kegiatan sehari-hari seperti bermain, olah raga, transportasi, rekreasi, latihan fisik, baik dalam konteks keluarga, sekolah, maupun komunitas. Aktivitas fisik yang dimaksud selalu berhubungan dengan kesehatan kardiorespirasi dan metabolisme anak. Anjuran yang baik untuk anak usia sekolah adalah melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang sampai tinggi minimal 60 menit dalam satu hari, agar mampu mempertahankan kesehatan kardiorespirasi dan metabolismenya.3
Selain menjaga kesehatan sistem kardiorespirasi, aktivitas fisik juga berkaitan dengan kekuatan otot. Untuk kelompok anak usia sekolah, aktivitas fisik yang mampu melatih otot termasuk dalam bagian permainan sehari-hari seperti memanjat pohon atau aktivitas menarik maupun mendorong.3 Sementara itu, aktivitas fisik yang membebani tulang mampu meningkatkan kadar mineral tulang yang secara otomatis meningkatkan kepadatan tulang. Aktivitas yang berguna untuk menguatkan tulang tersebut dapat berupa bermain, berlari, dan melompat.3
C. Keuntungan Melakukan Aktivitas Fisik
Orang yang rajin melakukan aktivitas fisik akan mendapatkan banyak keuntungan. Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), keuntungan dari melakukan aktivitas fisik antara lain4:
- Mengontrol berat badan
- Menurunkan risiko penyakit kardiovaskular
- Mengurangi risiko penyakit diabetes tipe 2 dan sindrom metabolik
- Mengurangi risiko kanker
- Menguatkan tulang dan otot
- Memperbaiki kesehatan mental
- Meningkatkan kemampuan melakukan aktivitas harian
- Meningkatkan kesempatan hidup lebih lama
Tidak jauh berbeda dengan yang dibuat oleh CDC, keuntungan aktivitas fisik bagi anak menurut U.S. Department of Health and Human Services antara lain: meningkatkan ketahanan kardiorespirasi, memperkuat tulang dan otot, membantu mempertahankan berat badan yang sehat, mengurangi risiko penyakit selanjutnya seperti kadar kolesterol darah tinggi, hipertensi, dan diabetes tipe 2 yang secara otomatis meningkatkan kesempatan anak tersebut untuk tetap sehat hingga tua, dan juga dapat mengurangi depresi dan kecemasan.5
III. Penutup
Aktivitas fisik sangat penting dalam menjaga kesehatan seseorang sehingga sosialisasi mengenai pentingnya hal tersebut harus lebih ditingkatkan.
REFERENSI
1. Physical Activity Guidelines for Americans Midcourse Report Subcommittee of the President’s Council on Fitness, Sports & Nutrition. Physical activity guidelines for americans midcourse report: Strategies to increase physical activity among youth. Washington DC: U.S. Department of Health and Human Services; 2012.
2. Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB. Nelson textbook of pediatrics. 17th ed. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2004.
3. World Health Organization. Global recomendations on physical activity for health. [series on the internet] cited 2013 September 25. Available from: http://whqlibdoc.who.int/publications/2010/9789241599979_eng.pdf
4. Centers for Disease Control and Prevention. Physical activity and health. [series on the internet] cited 2013 September 25. Available from: http://www.cdc.gov/physicalactivity/everyone/health/index.html
5. World Health Organization. Global strategy on diet, physical activity and health. [series on the internet] cited 2013 September 25. Available from: http://www.who.int/dietphysicalactivity/pa/en/index.html
Tuh kaaan, penting banget kan? Apa kubilang, so... buat pembaca, jangan lupa olahraga yo! :D
No comments:
Post a Comment