Tuesday, November 5, 2013

Lupus Tak Buat Semangatku Pupus

Ini cerita tentang seorang anak perempuan asal Bengkulu berusia 13 tahun. Namanya Nur, aku bertemu dengannya saat mengikuti kegiatan kunjungan pasien yang diadakan oleh Forum Studi Islam BEM IKM FKUI di RSCM, tepatnya di Ruang Rawat Inap Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Gedung A, RSCM. Begitu berkenalan dengan Nur, aku langsung dapat merasakan aura semangatnya yang terpancar begitu hebat. Aku ini mahasiswa kedokteran bau kencur *baru tingkat dua dan belum tahu apa-apa soal sesuatu yang klinis* belum menangkap pertanda penyakit apa yang diderita oleh Nur. Aku hanya menemukan kejanggalan dari fisik Nur, tanpa tahu ia sebenarnya menderita apa.

Nur sudah cukup lama dirawat di RSCM. Ibunya dengan sabar mendampingi dan menemani Nur di setiap waktu. Ibu Nur sangat ramah pada kami yang dipanggilnya dengan sebutan "Dok". Aku tak bermaksud berbohong bahwa aku ini dokter, tapi Kakak Co-ass 2009 yang memperkenalkan kami sebagai dokter muda (calon dokter).

Ibu Nur yang sabar itu bercerita kepada kami mengenai anaknya yang terserang penyakit Lupus. Begitu mendengar kata itu aku langsung teringat akan pleno diskusi PBL saat modul Imunologi. Lupus eritematosus sistemik adalah sebuah penyakit autoimun yang menyerang seluruh bagian tubuh penderitanya. Kelainan autoimun adalah suatu kondisi di mana sel sel imun dan bala tentaranya di dalam tubuh yang seharusnya melawan penyakit dan menjaga tubuh malah justru melawan sel tubuh sendiri. Di sebut sistemik karena sel imun menyerang semua sel di seluruh tubuh. Itulah mengapa sakit yang diderita Nur tidak sedikit. Ia sempat koma beberapa hari, tubuhnya semakin kurus dan menghitam dibandingkan setahun yang lalu ketika belum terlihat tanda-tanda lupus itu. Di bibirnya terdapat lesi yang permukaannya verukosa. Ginjal dan jantung Nur juga mulai terserang oleh penyakit ini. Aku tak tahu harus berbuat apa, yang kulakukan hanya berdoa untuk kesembuhan Nur yang ternyata mempunyai cita-cita mulia, menjadi dokter. Aku tak ingin melihat anak dengan semangat secerah Nur harus terbaring lemah dan tergantung pada pengobatan yang juga masih belum dapat menyembuhkan lupus 100%.

Nur memberikan banyak sekali pelajaran untukku. Sakit bukan penghalang api semangat untuk tetap berkobar. Nur adalah satu dari sekian banyak anak Indonesia yang berbakat namun harus tertatih jalannya karena penyakit yang menggerogoti tubuhnya. Anak ini harus diselamatkan! Dokter, dokter Indonesia, inilah tugasmu... Selamatkan bangsa ini dari penyakit yang membuat negara kita tak pernah maju.

No comments:

Post a Comment