terbawa menyusuri jalanan basah ini
genangan air yang memantulkan cahaya lampu temaram
seringkali menyapa dan menemani langkah ini
bunyi jangkrik yang nyaring
bersaing dengan gemercit suara tikus
tak mau kalah
terkadang kucing malam itu ikut menyahut
malam ini
bulan tak nampak
bintang bersembunyi di peraduannya
hanya awan gelap yang terlihat
terus merangkak tertiup angin
malam yang basah ini
harus kuhabiskan sendiri
kulalui seorang diri
bingung harus berbuat apa
jemariku terus menari di atas keyboard notebook ini
menuliskan puisi sepi
ya, sepi
No comments:
Post a Comment