Sunday, April 14, 2013

Sumatif dan Efeknya

Hari Minggu yang cerah ini kuawali hari dengan semangat ekstra. Aku harus melawan godaan kasur dan bantal yang begitu lihai merayuku di hari libur ini. Aku harus ke kampus! Bukan Minggu ini saja aku tidak memiliki libur. Sudah sering aku yang anak kos ini merelakan hari Mingguku sekedar untuk ke kampus demi acara-acara yang sedikit banyak tidak berhubungan dengan akademis, namun tetap beresensi. Sampai-sampai kawanku ada yang menyebutku 'aktivis kampus' -_- oke terserah mau bilang apa, hehe mungkin itu gelar yang sebenarnya tidak seperti yang kalian bayangkan, aku bukan mahasiswa yang gemar nginap di kampus. Aku juga bukan tipe yang suka beraksi dan melantangkan tuntutan mahasiswa, jika itu bayanganmu mengenai aktivis kampus. Aku hanya mengisi hari-hariku di sini, hidupku yang tak sedekat kalian dengan keluarga masing-masing.

Aku perantau...



Hidupku mungkin akan membosankan bila aku harus kuliah di kampus yang ditempati calon-calon dokter ini tanpa ada kesibukkan lain. Membayangkan buku-buku kedokteran yang tidak bisa dibilang tipis itu harus kulahap semua setiap waktunya. Jujur sejujur jujurnya, aku bukan orang yang gemar membaca [bo'ong banget gak sih anak FK gak suka baca], beneran woi... Aku akan cepat bosan dan tidak bisa diam. Mungkin memang ini yang harus kuubah dari diriku sendiri, membiasakan diri untuk lebih suka membaca...
Aku memutuskan untuk tidak tinggal diam, banyak yang bisa kulakukan di kampus FKUI tercinta, salah satunya adalah menjadi teman bagi adik-adikku di tpa arh.

Mereka adalah anak-anak yang bersemangat belajar Al Qur'an. Usianya beragam, mulai dari yang masih TK sampai SMP.
*tunggu, sampai sini mungkin bingung dengan judul yang tidak nyambung ya? Oke akan kujelaskan. Hari ini, aku dan teman-teman Angtif FSI 2013 membuat persembahan bagi mereka dan juga orang tuanya. Sebut saja baksos yang berupa penyuluhan serta games edukatif. Acara ini dinamakan SUMATIF alias Silaturahmi Bersama ARH dan Angtif :D*

Semua anak terlihat riang di hari itu, mereka belajar sambil bermain hari ini. Melihat mereka, aku lantas teringat masa kecilku dulu... --> Efek sumatifnya *jadi tahu kan kenapa judulnya ini...*

Lagu ini

Bila kuingat lelah ayah bunda
Bunda piara piara akan daku
Sehingga aku besarlah
Waktu ku kecil
Hidupku amatlah senang
Senang dipangku
Dipangku dipeluknya
Serta dicium
Dicium dimanjakan
Namanya kesayangan

Sudah banyak aku merepotkan kedua orang tuaku,
Bahkan sejak dalam kandungan, pasti aku menyebabkan mamaku lelah karena mengandungku
Saat aku bayi, pasti orang tuaku selalu capek menggendongku dan merawatku yang belum bisa apa-apa
[anak kura-kura aja begitu lahir udah harus menerjang badai kehidupannya sendiri, sementara aku?]
Saat aku balita, pasti mereka letih menjagaku yang belum ngerti apa-apa dan mungkin mendatangi bahaya yang kuanggap kawan
Saat aku masuk usia sekolah, aku menambah beban finansial, sekolahku tidak gratis...
Mulai banyak keinginanku, yang inilah, yang itulah,...
Semakin beban bangeeet
Sampai sekarang, aku sudah tidak sekolah lagi, sudah kuliah...
Masih saja aku menjadi beban orang tuaku

Beban kamu bilang?

"Jangan eman ya Nak... kalau makan yang banyak. Kalau butuh apa-apa langsung beli. Kalau uang.e habis bilang, nanti ditransfer. Sebentar lagi kalau toko depan buka, tag belikan pulsa"

***

Kawan,
Ibu dan ayah tak pernah menjadikanmu beban. Ibu dan ayah hanya ingin anaknya menjadi orang, dengan menyekolahkan dan memberikan semua kebutuhanmu. Ibu dan ayah ingin anaknya lebih baik dari dirinya. Anak tak akan bisa mengembalikan semua pengorbanan yang sudah diberikan, yang bisa dilakukan adalah berusaha menjaganya, tidak menyakitinya, dan membahagiakannya sekuat tenaga.

________________________________________________________________________________

No comments:

Post a Comment