Aku dan senja
Rindu saling menyapa
Semburat merah jingganya yang nyata
Menghiasi langit cakrawala
Berkata dia padaku
Jangan takut akan gelap
Temui aku lagi
Besok di batas barat
Foto oleh @ajengfanseda
Thursday, September 27, 2018
Friday, September 21, 2018
Hujan dan Kenangan
Masih ingatkah engkau, Adinda
Rintik hujan yang mengiringi pertemuan pertama kita
Setiap tetesnya menghujamkan memori
Yang menggenang indah menenggelamkan sanubari
Sore ini, masih di sudut kota ini
Hujan turun lagi ke bumi
Menjawab rindu yang kering kerontang
Membasahinya dengan temu
Aroma basah yang menyeruak
Seiring datang dengan bayangan indah yang muncul di benak
Hanya bayangan
Hanya kenangan
Ragamu sudah jauh di angan
Tak ada lagi
Tinggal aku sendiri
Rintik hujan yang mengiringi pertemuan pertama kita
Setiap tetesnya menghujamkan memori
Yang menggenang indah menenggelamkan sanubari
Sore ini, masih di sudut kota ini
Hujan turun lagi ke bumi
Menjawab rindu yang kering kerontang
Membasahinya dengan temu
Aroma basah yang menyeruak
Seiring datang dengan bayangan indah yang muncul di benak
Hanya bayangan
Hanya kenangan
Ragamu sudah jauh di angan
Tak ada lagi
Tinggal aku sendiri
Friday, September 14, 2018
Yang kurindukan dari Jakata
Kampus UI, baik yang Depok maupun Salemba. Di Depok paling asik kalau keliling kampus naik Sepeda Kuning yang bisa dipinjam gratis dengan menunjukkan KTM, menyusuri jalanan kampus yang teduh dengan rindang pepohonan, menyapa ibu-ibu pasukan oranye yang giat menyapu, sesekali berhenti di pinggir danau menikmati suasananya, mencicipi makanan kantin fakultas lain, atau ikut senam sehat Salam UI setiap minggu pagi.
Di Salemba memang ngga seasri itu suasananya, tapi lima dari enam tahun kuliah habis di Salemba yang penuh memori... Mulai dari gedung lama yg masih kokoh berdiri dan jadi tempat belajar, runtuhnya gedung itu sampai berdiri tegakknya gedung IMERI yang di dalamnya ada museum kedokteran terlengkap.
RSCM, RS Persahabatan, RSUD Tangerang, RS Fatmawati, RSPJN Harapan Kita, RS Kanker Dharmais, RSUD Budhi Asih, RSPI Sulianti Saroso, Puskesmas Puskesmas di Jakarta, dan semua faskes jejaring FKUI yang pernah ku singgahi. Di tempat inilah aku bertemu guru-guru terbaik, pasien-pasien dengan segala keunikannya.
Kosan Bu Devi di Paseban Timur, mulai masih kaya kosan baru pas maba smpai uda hampir abis kemakan rayap wktu uda lulus.. tp di kosan ini, anak-anak preklinik nginep buat belajar suma, anak-anak preinternship datang buat belajar kompre dan ukmppd.
Perpustakaan Nasional dan segala kenangannya. Sedari SD sampai kuliah aku benci berada di perpus, jangan harap menemukan aku di perpus, tapi carilah aku di kelas, kantin, atau ruang organisasi. Perpus bukan tempat belajar yg asik karena kamu harus diam dan ngga boleh makan, ssuatu yang paling membuatku tidak nyaman. Tapi perpusnas dengan semua fasilitas dan kemegahannya berhasil merebut hatiku untuk betah dan bertahan menikmati waktu di sana, walau hanya duduk bercengkerama sampai mengerjakan tugas atau belajar.
BSD, (Jakarta coret) rumah Om Sugeng, Tante Nia, dan adik2ku Kavin, Naya, dan Bagas yg ngangenin poll...
Bubur ayam favorit: bubur ayam cikini, bubur abang Harkit, bubur depan alfamidi sebrang Kampus Salemba, yang bisa bkin aku ga bosan walau harus makan menu itu setiap hari.
Jus buah favorit di depan Pasar Paseban, top markotop, udah itu aja.
Kafetaria Salemba Depok dan semua suka dukanya, dan semua penghuninya, dan semua makanannya..
Jakarta memang melelahkan, bahkan kau bisa menua di jalanan akibat macet yang tiada terkira. Tapi namanya nostalgia, nama Jakarta akan selalu ada.
Di Salemba memang ngga seasri itu suasananya, tapi lima dari enam tahun kuliah habis di Salemba yang penuh memori... Mulai dari gedung lama yg masih kokoh berdiri dan jadi tempat belajar, runtuhnya gedung itu sampai berdiri tegakknya gedung IMERI yang di dalamnya ada museum kedokteran terlengkap.
RSCM, RS Persahabatan, RSUD Tangerang, RS Fatmawati, RSPJN Harapan Kita, RS Kanker Dharmais, RSUD Budhi Asih, RSPI Sulianti Saroso, Puskesmas Puskesmas di Jakarta, dan semua faskes jejaring FKUI yang pernah ku singgahi. Di tempat inilah aku bertemu guru-guru terbaik, pasien-pasien dengan segala keunikannya.
Kosan Bu Devi di Paseban Timur, mulai masih kaya kosan baru pas maba smpai uda hampir abis kemakan rayap wktu uda lulus.. tp di kosan ini, anak-anak preklinik nginep buat belajar suma, anak-anak preinternship datang buat belajar kompre dan ukmppd.
Perpustakaan Nasional dan segala kenangannya. Sedari SD sampai kuliah aku benci berada di perpus, jangan harap menemukan aku di perpus, tapi carilah aku di kelas, kantin, atau ruang organisasi. Perpus bukan tempat belajar yg asik karena kamu harus diam dan ngga boleh makan, ssuatu yang paling membuatku tidak nyaman. Tapi perpusnas dengan semua fasilitas dan kemegahannya berhasil merebut hatiku untuk betah dan bertahan menikmati waktu di sana, walau hanya duduk bercengkerama sampai mengerjakan tugas atau belajar.
BSD, (Jakarta coret) rumah Om Sugeng, Tante Nia, dan adik2ku Kavin, Naya, dan Bagas yg ngangenin poll...
Bubur ayam favorit: bubur ayam cikini, bubur abang Harkit, bubur depan alfamidi sebrang Kampus Salemba, yang bisa bkin aku ga bosan walau harus makan menu itu setiap hari.
Jus buah favorit di depan Pasar Paseban, top markotop, udah itu aja.
Kafetaria Salemba Depok dan semua suka dukanya, dan semua penghuninya, dan semua makanannya..
Jakarta memang melelahkan, bahkan kau bisa menua di jalanan akibat macet yang tiada terkira. Tapi namanya nostalgia, nama Jakarta akan selalu ada.
Thursday, September 13, 2018
September
Septemberku tak lagi sama
Ku kembalikan semua pada tempatku mengadu
Berjalan maju dan terus melaju
Meski sesekali bayangan masa lalu tetap hadir menghantu
Septemberku tak lagi sama
Bukan rekor lagi yang ingin aku raih
Menembus pagar kenyamanan yang menghadang gigih
Tak terluka namun terasa pedih
Septemberku tak lagi sama
Bukan lagi lautan rayu
Bukan lagi hamparan pasir rindu
Bukan lagi jabat dan temu
Septemberku tak lagi sama
Ku kembalikan semua pada tempatku mengadu
Berjalan maju dan terus melaju
Meski sesekali bayangan masa lalu tetap hadir menghantu
Septemberku tak lagi sama
Bukan rekor lagi yang ingin aku raih
Menembus pagar kenyamanan yang menghadang gigih
Tak terluka namun terasa pedih
Septemberku tak lagi sama
Bukan lagi lautan rayu
Bukan lagi hamparan pasir rindu
Bukan lagi jabat dan temu
Septemberku tak lagi sama
Subscribe to:
Posts (Atom)