Beasiswa Taniguchi diberikan oleh BIKEN Foundation untuk mahasiswa yang ingin melanjutkan studi postgraduate di Research Institute for Microbial Diseases, Osaka University, Jepang. Sebaiknya teman-teman mengunjungi website http://www.biken.osaka-u.ac.jp/ untuk melihat dulu kira-kira adakah lab yang menarik untuk dijelajahi. Karena, seperti saya bilang sebelumnya, studi postgraduate adalah seputar riset, jadi tidak ada kuliah bareng teman2 di Fakultas melainkan hidup di laboratorium bersama sensei dan researcher lain (plus makhluk renik atau tikus-tikus lucu). Di RIMD, lingkup keilmuan yang ada cukup beragam antara lain: infeksi (virus, bakteri, parasit), kanker, aging, dan imun.
Saat ini saya belajar di Department of Genome Informatics yang dipimpin oleh Professor Daron Standley, dan juga melakukan kolaborasi kerja di Department of Molecular Bacteriology yang dipimpin oleh Horiguchi Sensei.
Ada dua jenis program yang disponsori beasiswa ini, yaitu program doktoral (4,5 tahun) dan program master-doktoral (5,5 tahun). Bedanya, program doktoral ini diperuntukkan bagi mahasiswa yang sudah pernah menempuh S2 atau lulusan dokter/dokter gigi/dokter hewan (karena di Jepang lulusan dokter setara S2 jadi pilihannya cuma lanjut S3 saja). Empat setengah tahun itu terdiri atas 6 bulan research student dan 4 tahun studi doktoral. Sementara itu, jika lulusan S1, teman-teman akan masuk program 5,5 tahun yang terdiri atas 6 bulan research student, 2 tahun master dan 3 tahun doktoral. Laboratorium semasa research student dan saat master-doktor bisa jadi berbeda, karena pada saat research student kita diberi kesempatan untuk datang ke berbagai lab yang menarik untuk kita, lalu bisa mengobrol dengan Profesornya, baru memutuskan untuk akhirnya akan melakukan riset di lab mana. Selain itu, saat research student kita juga ada kewajiban ikut kelas intensif bahasa jepang, tenang nanti dites dulu kok masuk level mana. Saya masuk level 100, level terbawah karena memang ngga ada bekal bahasa sama sekali. Pas selesai lumayan bisa sedikit-sedikit presentasi sederhana pakai bahasa Jepang.
Ada dua fakultas yang bisa menjadi afiliasi awardee beasiswa Taniguchi, yaitu Graduate School of Medicine untuk lulusan dokter yang umumnya masuk program 4,5 tahun, dan Graduate School of Frontier Biosciences untuk lulusan ilmu sains dan kesehatan lain yang umumnya masuk program 5,5 tahun. Namun, apapun fakultasnya, labnya harus tetap terafiliasi di bawah RIMD, ya karena beasiswa ini dari RIMD juga...
Di Indonesia, terdapat tiga universitas yang telah bekerja sama dengan RIMD yaitu Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Airlangga. Lulusan ketiga universitas tersebut, terutama yang berasal dari fakultas sains dan kesehatan, dapat melamar untuk menjadi awardee beasiswa Taniguchi. Setiap tahunnya, akan diseleksi dua dari seluruh pelamar untuk menjadi penerima beasiswa ini. Buat teman-teman yang kuliah selain di tiga universitas tersebut, jangan khawatir banyak jalan menuju Jepang dan RIMD, bisa cari info beasiswa MEXT/monbukagakusho salah satunya.
Kalau di FKUI, info beasiswa Taniguchi bisa diminta ke International Relation Office atau IRO FKUI sekitar bulan Oktober. Untuk kampus lain mungkin bisa coba dicari tahu di kantor serupa.
Seleksi beasiswanya terdiri atas seleksi berkas dan wawancara. Seleksi berkas ini mewajibkan teman-teman mengisi formulir pendaftaran, motivation letter, menyertakan CV, ijazah dan transkrip nilai, skor TOEFL IBT/TOEIC/IELTS, surat rekomendasi dari Dekan serta supervisor selama kuliah. Supervisor ini bisa jadi pembimbing skripsi, pembimbing akademis atau dosen wali, atau kalau di FKUI bisa juga minta ke dokter/dosen yang kita sempat bantu menjadi asisten penelitiannya. Sekali lagi tidak ada syarat profisiensi Bahasa Jepang, waktu itu saya tulis kemampuan bahasa Jepang saya nol karena memang begitu adanya.
Setelah seleksi berkas, seluruh pendaftar diwawancara oleh sensei-sensei RIMD yang datang langsung ketiga universitas tadi. Wawancaranya cukup santai, ditanya kenapa tertarik ke Jepang, kenapa kok mau belajar S3, anak keberapa, punya saudara ga, tinggal dimana, di Jepang itu daerah bencana loh sering gempa dan taifun, apakah keluarga mendukung dan sudah paham risikonya, dll. Itu kali pertama saya mengobrol dalam bahasa Inggris dengan orang Jepang, dan ternyata tidak mudah karena ada beberapa pengucapan yang khas sekali hingga saya tidak bisa menangkap maksudnya. Saya berkali-kali minta maaf karena tidak mengerti tapi alhamdulillah para sensei dengan sabar mengulang lagi apa pertanyaannya hingga saya bisa menjawab.
Usai diumumkan sebagai awardee beasiswa Taniguchi, ada beberapa berkas yang harus kita kirim ke Jepang melalui pos, dan bagi yang apply ke Graduate School of Medicine, masih ada satu tes lagi yang nanti dilakukan saat baru saja sampai di Jepang, untuk dapat diterima sebagai mahasiswa Fakultas tersebut. Tesnya adalah tes bahasa inggris, jadi lebih ke reading dan writing comprehension. Kita diminta mengerjakan dua dari tiga paket soal isian panjang. Susah susah gampang, karena topiknya bisa sangat luas, tentang geografi, tanaman, sampai genome dan penyakit tertentu. Satu paketnya terdiri atas satu narasi yang cukup panjang tentang suatu tema, lalu diikuti 3-5 pertanyaan isian yang jawabannya merujuk pada isi narasi tersebut. Jangan khawatir nanti pasti dikasih soal-soal tahun lalu sebelum kalian tes buat persiapan.
Program Research Student dimulai Oktober, jadi ada waktu setahun dari daftar sampai berangkat ke Jepang. Untuk tahun ajaran baru sebagai mahasiswa master/doktor dimulai bulan April tahun berikutnya. Oiya, sampai saya menulis ini, ada 13 orang awarde beasiswa yang semuanya dari Indonesia, namun 2 orang baru akan sampai bulan Oktober nanti (kalau travel ban karena COVID sudah dibuka ya). Sebagai gambaran, dari 13 orang tersebut, 3 dari FKUI, 4 dari Mikrobiologi ITB, 4 dari Farmasi ITB, 1 dari Kimia UNAIR, dan 1 dari Kedokteran UNAIR. Angkatan masuk S1 nya dulu juga beragam, mulai dari 2007 sampai 2014.
Nah begitulah kira-kira sedikit gambaran soal beasiswa Taniguchi. Buat teman-teman yang tertarik atau mau tanya lebih lanjut boleh ya :)
Kak, pembiayaan beasiswa nya full hingg selesai studi magister ataupun doktor ya
ReplyDeleteIyap betul
Delete