Kubiarkan ombak menyapa jemari kakiku, sementara jejakku terbenam di antara pasir basah. Suara kicau burung yang beradu dengan debur ombak serta riuh canda anak nelayan turut mewarnai sore itu. Kau berdiam, mematung, memandang jauh ke ujung cakrawala. Desau angin menyibakkan setiap helai rambut yang menghiasi indah wajahmu, menerpa kegelisahan yang tampak nyata di rautmu.
"Aku harus pergi", katamu setengah berbisik sambil menelan pahit yang mencekat. Tiga kata yang kau ucap barusan memecah keheningan yang sedari tadi menyelimuti kita. Aku bisa apa? Aku tetap memilih diam, mungkin sudah waktuku untuk melepaskanmu terbang bebas. Kata "Tetaplah tinggal" terdengar sebagai "Sampai jumpa lagi", meski aku tak tau, kapan jumpa itu bisa sampai terjadi lagi.
No comments:
Post a Comment