Pertemuan pertama kami terjadi pada tanggal 10 Oktober 2018 silam. Di Hotel Mercure, Surabaya, kami mengikuti pembekalan dan saling berkenalan. Ada enam orang selain aku dan di tulisan ini izinkan aku membuat sedikit deskripsi paling jujur kacang merah untuk mereka.
Ni kita lagi rasan2 (baca: ghibah) Atas dari kiri ke kanan: Aku, Mas Nadzir, Mba Putri, Mba Cyn Bawah dari kiri ke kanan: Didi, Elisa, Della |
Dinarda Ulf Nadobudskaya
Oya namanya agak susah ditulis dan diucap, cukup panggil dia Dinar. Tapi khusus bagi kami, kami saling memanggil satu sama lain dengan sebutan Didi. Kadang saling memanggil "Di" ini membuat perawat atau bidan kolega kami bingung. Putri mahkota Bekasi ini memang asli orang
Fawziyah Putri
Ga nyangka bisa satu geng iship sama tetangga sendiri, anak dari imam solat favorit di mesjid dekat rumah. Mba Putri ini adalah hafizah yang sangat inspiratip. Ngafalin muskulus dan nama nervus pas kuliah anatomi aja rasanya otak kita ga muat ga siih, tapi Mba Putri selain jadi dokter juga menjadi penjaga atau penghafal atau hafiz Qur'an. Dikala orang lain sibuk nyari kerja n sekolah setelah iship, Mba Putri justru sibuk menambah dan menjaga hafalannya dengan mondok dan karantina. Udah gitu suka masak! Gimana udah kebayang betapa istriable n ibuable-nya Mba Putri kaaan?
Cynthia Damayanti
Mba Cynnn, wah masih inget rasanya pulang pembekalan dari Surabaya, nebeng mobil Mba Cyn. Mba Cyn sendiri yang nyetir dan kita berasa lagi naik travel. Predikat supir antar kota emang pantas dimilikinya (tak lama kemudian predikat ini menular ke hampir semua geng Iship kami yang harus PP ke Puskesmas di pelosok Jember). Mbak Cyn suka kebut2an, bayangin itu nyetir di jalanan bukan tol kelajuannya sampai 120 km/jam :D wkwkwk aku cuma bisa komat kamit berdoa sambil duduk di jok belakang. Mba Cyn ini super lembut hatinya, setia kawan dan setia pasangan, serta amat mudah terharu. Bakat entrepreneurnya sudah nampak, semoga kelak bisa jadi dokter pengusaha sukses ya Mbak!
Elisa Ratnasari
Ehe, Elisa adalah sumber keberisikan grup ini. Ga ada elisa tetep rame sih (sorry El), tapi ramenya beda. Paling semangat kalau udah macok2in Mba Putri atau Mas Nadzir, plus membicarakan orang yang kita tahu siapa. Oiya Elisa ni manten anyar waktu kita pertama ketemu, dan selama internsip kita jadi selalu ngerasa berdelapan bareng anak Elisa yang jadi anggota geng termuda, walau masih dalam perut sih.. Semangat mahmud, mamah muda Aydan. Tetaplah jadi penebar keceriaan bagi lingkungan sekitarmu.
Della Amelinda
Della ini dokter idola banyak orang, sudah cantik, pintar, baik hatinya. Ia juga tipe wanita tangguh dengan hati yang sensitif serta kadang-kadang berlaku polos. Mudah sekali terharu sampai hidungnya merah seperti tomat. Tujuh bulan dari sekarang, aku baru tahu bahwa Della ternyata teman SMA Aulia alias Kak Eja, teman satu gedung apato di Osaka ini. Benar kata orang, dunia selebar daun kelor. Tetap semangat Del, ku yakin kamu bisa jadi seorang dokter dan pengajar yang baik... Hehe
M. Nadzir
Adalah anggota paling ganteng di geng (sebelum Aydan lahir ke dunia). Mas Nadzir ini ketua geng yang sukanya diem2 di grup, jadi silent reader. Sekali dua kali aja ngomong kalau emang bener2 ditag atau ditanya. Walau tampak diem di grup, tapi kalau ketemu, ngobrol, ngga akan ada abisnya. Sempat ngga nyangka bisa satu grup iship sama senior aksel SMP yang dulu cuma tau n ngga pernah ngomong tapi sekarang berubah jadi teman paling informatif yang tauuu segala update kehidupan terbaru orang-orang. Aku ngga pernah tahu orang yang sangat mania sama kereta api selain Mas Nadzir. Ia bisa pergi ke Jakarta naik kereta hanya untuk pulang lagi naik kerata, karena memang tujuannya adalah naik kereta. Cita-citanya semasa kecil adalah menjadi masinis, namun harus banting setir menjadi dokter. Pesan untuk mas Nadzir, Jangan lama2 nggantung Mas, wanita butuh kepastian. Wkwkwkwkwk
Nah itu tadi gais enam orang super random dan asik yang takdir pertemukan padaku. Super terharu pas mau berangkat ke Osaka, ku dibawain kado yang amat sangat berharga dan berguna, serta dapat notes isi surat dari mereka dan teman2 lain di Puskesmas. Akhirnya geng renang ini jadi juga renang bareng full team di laut, pas kita lagi main ke Banyuwangi. Karena masih aja rindu satu sama lain dan berharap bisa taubat dari rasan-rasan (ghibah), kami ganti nama grup jadi "Geng Melow Gagal Move On" hingga sekarang.
Wish you all the best ya teman2, yang mau jadi spesialis, mau buka usaha, mau jadi suami, istri, ibu, dan bapak, semoga semua lancar dan tetap keep in touch. Terimakasih banyak atas kenangan satu tahun yang luar biasa! Can't ask for better internship club.
Dari Nita,
Supir Jember-Puger
Tante nita sehat selalu ya di Osaka, kangennn😍
ReplyDeleteNanti kalau udah pulang ke Indo main bareng sama aydan ya😘
miss you too! belum pernah ketemu aydan versi terbalut udara, dulu cm dalam peruuut. sehat2 dan, nnt ketemu ya kalau plg n main...
Delete