Stase anak di UI terkesan menakutkan bagi sebagian besar koas, karena konon para dosen/konsulen yang saat ujian tidak segan memberikan 'kesempatan' remedial bahkan mengulang stase jika sang mahasiswa memang masih dianggap perlu belajar lebih banyak. Apa yang menjadi sumber ketakutan mahasiswa itu rupanya bukan tanpa alasan.
Seorang guru pasti ingin muridnya lebih baik dari dirinya kelak. Seorang guru yang baik akan mengajarkan yang terbaik, dan tahu kapan harus melepas anak didiknya sendiri dan kapan harus mendampinginya belajar lagi..
Sebuah 'pembelaan' dari seorang dosen/konsulen anak, tentang mengapa ada saja ketidaklulusan di stase anak, adalah karena bagi mereka, kelulusan mahasiswa merupakan suatu tanggung jawab moral sebagai guru dari seorang dokter. Jika mahasiswa yang dididiknya itu belum mampu dilepas sendiri, namun diluluskan, jika suatu saat ia melakukan kesalahan karena kebelummampuannya sebagai dokter, maka sang dosen yang mendidik dan meluluskan tentu memegang peran dan bertanggung jawab atas akibat yang muncul. Akibatnya tentu ada pada pasien, entah itu berupa kesalahan yang tidak diketahui, atau kesalahan yang sampai menimbulkan morbiditas, bahkan mortalitas.
Karena alasan itulah, para dosen/konsulen anak, terkesan 'tega' untuk tidak meluluskan mahasiswa. Wallahu'alam
#psst hari ini aku ujian pasien di RSF, doakan yaa :')
No comments:
Post a Comment