"Neng, situ sudah punya laki belum??"
"Belum Nek, saya kan masih sekolah. Nanti saja waktu sudah lulus :D"
"Oh, yaudah Nenek doain ya semoga Neng cepet dapet jodoh, jadi dokter yang baek..."
"Iya Amiiin Nek, makasii doanyaa... Semoga Nenek selalu sehat n bisa nimang cucu yaaa! :)"
Percakapan pagi itu cukup mengocok perut saya, ketika seorang nenek yang sudah sangat renta menanyakan hal tersebut kepada saya yang KTP saja belum punya. Saya hanya bisa mengamini dan berdoa dalam hati bahwa saya ingin hidup sampai tua seperti nenek tersebut biar bisa tau rasanya nimang cucu. Heheh
Hari ini mungkin akan menjadi hari yang tak terlupakan. Untuk pertama kalinya, saya menjadi pj acara sosial yang diadakan oleh organisasi saya di sebuah yayasan lansia di wilayah Kwitang, Senen, Jakarta Pusat. Bukan soal menjadi pj, melainkan pengalaman bertatap muka langsung dengan para lansia yang kehidupannya dibantu oleh orang-orang baik yang mendirikan Yayasan Lansia Pusaka 1 tersebut. Saya dan teman2 dari Departemen Kasum FSI FKUI mengadakan acara ini karena ingin berbagi kebahagiaan dengan nenek2 yang tergabung dalam yayasan tersebut. Di sana kami mengadakan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan. Penyuluhan mengenai pola hidup sehat lansia yang dibawakan oleh Bang Aslam Botilangih angkatan 2010 itu disambut ceria oleh para nenek. Bang Aslam yang juga mantan Kadept Kasum FSI menurut saya adalah orang yang sangat cocok memberikan penyuluhan kepaada para lansia di sana, karena beliau membawakannya dengan suasana yang lucu dan menggemaskan. Seusai acara penyuluhan yang juga diselingi dengan praktik senam antistroke, berlanjutlah acara ke pemeriksaan kesehatan. Ketika itu kami mendapat bantuan dari kakak-kakak senior yang superduper baik hatinya, mereka adalah koas atau mahasiswa klinik yang mau berpartisipasi dalam memeriksa nenek2 yayasan. Di sela waktu menunggu antrean untuk periksa inilah, saya mendapatkan kesempatan untuk bisa mengobrol dengan nenek2 di sana... Di sini saya belajar untuk memahami perasaan lansia yang memiliki liku-liku kehidupan masing-masing. Saya jadi teringat dan rindu kepada nenek saya yang meninggal sekitar 3 tahun yang lalu karena sakit. Saya jadi tahu bahwa masalah mereka semua selain dari fisik yang sudah tua adalah perasaan kesepian. Entah karena sudah tidak bersama pasangannya, atau karena anaknya sudah menikah dan pergi dengan keluarganya, atau karena anaknya bahkan sudah meniinggal, dan banyak lagi.
Saya mendapatkan pesan di sini, bahwa mereka adalah orang tua, orang tua yang harusnya disayang dan dihormati dan dirawat oleh anaknya. Sebagaimana tertulis di Al Qur'an Surat Al Ankabut ayat 8, mengenai kewajiban manusia untuk berbuat baik kepada orang tua. Bakti pada orang tua yang kita lakukan bahkan tak akan sanggup menandingi kebaikan dan cinta kasih mereka kepada kita. Karenanya, jangan sampai kita menyakiti hati orang tua kita
Sayangilah mereka, doakanlah mereka, karena doa yang diterima adalah doa anak sholeh bagi kedua orang tuanya
:)
Saturday, November 30, 2013
Saturday, November 9, 2013
XLAMN Editorial (Tribute to Xlamn) eps.1
randomly posted: 2011 April 18 on Facebook by Anggara Yudha Zunifar, FISIP UI 2013; alumni SMP 2 Jember tahun 2010; Presiden Republik Xlamn 2008-2010
Takdirkah ? Atau hanya suatu Kebetulankah ? Sepertinya dua kata tersebut tak ada bedanya. Ya itulah yang selama ini aku rasakan bersama kalian. Aku tak pernah menyangka akan bertemu kalian, Aku pikir teman terbaikku adalah teman-teman SD-Ku, namun dugaanku salah, kalian jauh lebih berarti. Bahkan hingga kini di SMA, aku sama sekali belum menemukan sosok pengganti kalian. Ya, mudah-mudahan kalian tak kan pernah terganti. Di sinilah aku mendapat dan mengetahui makna dari TEMAN dan SAHABAT itu sendiri.
Aku bingung aku harus memulai cerita ini dari mana, namun sebaiknya kumulai dari awal pertama ketika pengumuman anak2 yang lulus ke aksel dipajang di depan papan mading ruang guru. Kami semua menyerbu papan tersebut, berbagai macam ekspresi pun mulai terlihat ada yang biasa2 saja, ada yang senang, ada yang girang2, dan bla,, bla, bla. Singkat cerita semua yang lolos dikumpulkan oleh Pak Teguh dalam satu ruangan di sebelah kamar mandi. Kami semua masih canggung satu sama lain waktu itu, pokonya lucu deh.
Sebulan di Aksel, aku mulai gak "kerasan", bukan karena teman2nya yang gak asek, melainkan aku merasa gak mampu menerima pelajaran di Aksel yang terlalu cepat dan rumit, namun Pak Teguh menyarankan agar aku mencoba lagi selama 1 bulan di sini, jika masih tidak betah aku boleh keluar. Namun, nyatanya ? Aku tetap di Aksel. Ini semua berkat kalian yang selalu saling membantu tugas dan pelajaran jika ada teman yang kesusahan, kalianlah juga lah yang memotivasi aku untuk stay tune up di aksel.
Etimologis ARUNG XLAMN (AREK UNGGULAN AKSEL ANGKATAN ENAM), aku lihat pertama kali di depan pintu kelas dan kudengar pertama kali dari Gesti, Nita, dan satunya lagi dari sapa gitu(pikun mode on). Menurutku, semua realita dan kejadian yang dialami 18 Anak Xlamn, tak ubahnya sebuah drama kehidupan remaja yang unik, dinamis, dan lucu. Namun setelah aku pikir-pikir kok kayaknya lebih mirip seperti sebuah "the real reality show" yang akhir-akhir ini gencar ditayangkan oleh dua televisi swasta Indonesia, yaaaa seperti Big Brother atau Penghuni Terakhir, di mana 18 anak terpilih, berbeda karakter juga latar belakang dipersatukan sehingga menciptakan banyak kisah mulai darikisah persahabatan, intrik, hingga konflik.(he,he,he, maaf ya kaalo' terlalu lebay)
Oh, ya ! Layaknya sebuah negara Demokrasi, Xlamn juga punya' SUSUNAN KABINET REPUBLIK XLAMN yang terdiri dari Presiden dan Wakil Presidennya, Menteri2, mulai dari Menteri Ekonomi, Menteri Hiburan Rakyat sampek Menteri yang paling gak jelas tugasnya, yaitu Menteri Khusus Pembantu Tugas Negara(hayoo sapa yang merasa ?) Oh, ya, Aksel juga punya' Undang-Undang GeJe, yang anehnya Undang2 itu cuman terdiri dari 1 pasal yang berbunyi, "Apa wes, aku lupa ?"(wkwkwk) intinya, poko'nya anak XLAMNgak boleh pacaran satu kelas, agar gak merusak persahabatan kita, Kalo' suka gak papa ce, poko' gak boleh pacaran (maksud ???????) Sampek sekarang buku Undang-Undang itu masih ada, tapi karena kita udah di SMA status hukum Undang-Undang itu jadi gak jelas ? (bagi yang menginginkan Amandemen bisa mengusulkan, wkwkwk).
Peristiwa paling berkesan selama di Aksel banyak sekali, tapi yang paling seru : Waktu Ke Malang, Waktu ke Pasir Putih, Waktu Hari Kartini, Waktu Buka Bersama, dan Waktu Ujian Nasional ( coz XLAMN, Kelas terbersih yang murni Ujiannya NO CHEATING/TANPA CONTEKAN, hebat kan ? Give a Standing Applause, Please ! Prokk, Prokk, Prokk !)
Dha dulu, ya dah capek ! Sekian XLAMN EDITORIAL (TRIBUTE TO XALMN) Episode 1 kali ini, kita ketemu lagi di The Next Episode ! Maaf, kalo' yang nulis agak GeJe, Norak, Lebay, dan Gak Penting, coz Aku bukanlah seorang pengarang dan penyair cerita atau novel sekaliber Andrea Hirata, atau pun J.K. Rowling, ataupun, Raditya Dika, ataupun siapa saja. Aku tulis ini buat kangen-kangenan aja, n buat ngeluarin uneg2 yang selama ini terpendam secara blag-blagan ! SO, JANGAN DIMASUKIN KE HATI YAAAAA !
Takdirkah ? Atau hanya suatu Kebetulankah ? Sepertinya dua kata tersebut tak ada bedanya. Ya itulah yang selama ini aku rasakan bersama kalian. Aku tak pernah menyangka akan bertemu kalian, Aku pikir teman terbaikku adalah teman-teman SD-Ku, namun dugaanku salah, kalian jauh lebih berarti. Bahkan hingga kini di SMA, aku sama sekali belum menemukan sosok pengganti kalian. Ya, mudah-mudahan kalian tak kan pernah terganti. Di sinilah aku mendapat dan mengetahui makna dari TEMAN dan SAHABAT itu sendiri.
Aku bingung aku harus memulai cerita ini dari mana, namun sebaiknya kumulai dari awal pertama ketika pengumuman anak2 yang lulus ke aksel dipajang di depan papan mading ruang guru. Kami semua menyerbu papan tersebut, berbagai macam ekspresi pun mulai terlihat ada yang biasa2 saja, ada yang senang, ada yang girang2, dan bla,, bla, bla. Singkat cerita semua yang lolos dikumpulkan oleh Pak Teguh dalam satu ruangan di sebelah kamar mandi. Kami semua masih canggung satu sama lain waktu itu, pokonya lucu deh.
Sebulan di Aksel, aku mulai gak "kerasan", bukan karena teman2nya yang gak asek, melainkan aku merasa gak mampu menerima pelajaran di Aksel yang terlalu cepat dan rumit, namun Pak Teguh menyarankan agar aku mencoba lagi selama 1 bulan di sini, jika masih tidak betah aku boleh keluar. Namun, nyatanya ? Aku tetap di Aksel. Ini semua berkat kalian yang selalu saling membantu tugas dan pelajaran jika ada teman yang kesusahan, kalianlah juga lah yang memotivasi aku untuk stay tune up di aksel.
Etimologis ARUNG XLAMN (AREK UNGGULAN AKSEL ANGKATAN ENAM), aku lihat pertama kali di depan pintu kelas dan kudengar pertama kali dari Gesti, Nita, dan satunya lagi dari sapa gitu(pikun mode on). Menurutku, semua realita dan kejadian yang dialami 18 Anak Xlamn, tak ubahnya sebuah drama kehidupan remaja yang unik, dinamis, dan lucu. Namun setelah aku pikir-pikir kok kayaknya lebih mirip seperti sebuah "the real reality show" yang akhir-akhir ini gencar ditayangkan oleh dua televisi swasta Indonesia, yaaaa seperti Big Brother atau Penghuni Terakhir, di mana 18 anak terpilih, berbeda karakter juga latar belakang dipersatukan sehingga menciptakan banyak kisah mulai darikisah persahabatan, intrik, hingga konflik.(he,he,he, maaf ya kaalo' terlalu lebay)
Oh, ya ! Layaknya sebuah negara Demokrasi, Xlamn juga punya' SUSUNAN KABINET REPUBLIK XLAMN yang terdiri dari Presiden dan Wakil Presidennya, Menteri2, mulai dari Menteri Ekonomi, Menteri Hiburan Rakyat sampek Menteri yang paling gak jelas tugasnya, yaitu Menteri Khusus Pembantu Tugas Negara(hayoo sapa yang merasa ?) Oh, ya, Aksel juga punya' Undang-Undang GeJe, yang anehnya Undang2 itu cuman terdiri dari 1 pasal yang berbunyi, "Apa wes, aku lupa ?"(wkwkwk) intinya, poko'nya anak XLAMNgak boleh pacaran satu kelas, agar gak merusak persahabatan kita, Kalo' suka gak papa ce, poko' gak boleh pacaran (maksud ???????) Sampek sekarang buku Undang-Undang itu masih ada, tapi karena kita udah di SMA status hukum Undang-Undang itu jadi gak jelas ? (bagi yang menginginkan Amandemen bisa mengusulkan, wkwkwk).
Peristiwa paling berkesan selama di Aksel banyak sekali, tapi yang paling seru : Waktu Ke Malang, Waktu ke Pasir Putih, Waktu Hari Kartini, Waktu Buka Bersama, dan Waktu Ujian Nasional ( coz XLAMN, Kelas terbersih yang murni Ujiannya NO CHEATING/TANPA CONTEKAN, hebat kan ? Give a Standing Applause, Please ! Prokk, Prokk, Prokk !)
Dha dulu, ya dah capek ! Sekian XLAMN EDITORIAL (TRIBUTE TO XALMN) Episode 1 kali ini, kita ketemu lagi di The Next Episode ! Maaf, kalo' yang nulis agak GeJe, Norak, Lebay, dan Gak Penting, coz Aku bukanlah seorang pengarang dan penyair cerita atau novel sekaliber Andrea Hirata, atau pun J.K. Rowling, ataupun, Raditya Dika, ataupun siapa saja. Aku tulis ini buat kangen-kangenan aja, n buat ngeluarin uneg2 yang selama ini terpendam secara blag-blagan ! SO, JANGAN DIMASUKIN KE HATI YAAAAA !
Friday, November 8, 2013
TOBK Gamabeta 2014: BURN Bring Your Spirit On!
"Lulus SMA, bingung mau ke mana?
Punya cita-cita, tapi nggak yakin bisa mencapainya?
Maunya sih almamaternya universitas ternama, tapi gimana ya?"
Buat kamu para ABU_ABUERS Jember yang tak mau masa depannya suram dan masih peduli dengan pendidikan tinggi, Jangan lewatkan yang satu ini!
Try Out SIMAK UI dan Bedah Kampus Universitas Indonesia
Diselenggarakan oleh GAMABETA (Keluarga Mahasiswa Jember di Jakarta)
Rangkaian kegiatannya mulai dari Roadshow Gamabeta UI goes to school, Try Out Seleksi Masuk Universitas Indonesia, Bedah Kampus Universitas Indonesia, dan Talkshow menarik berkaitan dengan motivasi diri
Nantikan kedatangannya!
TOBK Gamabeta 2014! BURN: Bring Your Spirit On!
Tuesday, November 5, 2013
Lupus Tak Buat Semangatku Pupus
Ini cerita tentang seorang anak perempuan asal Bengkulu berusia 13 tahun. Namanya Nur, aku bertemu dengannya saat mengikuti kegiatan kunjungan pasien yang diadakan oleh Forum Studi Islam BEM IKM FKUI di RSCM, tepatnya di Ruang Rawat Inap Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Gedung A, RSCM. Begitu berkenalan dengan Nur, aku langsung dapat merasakan aura semangatnya yang terpancar begitu hebat. Aku ini mahasiswa kedokteran bau kencur *baru tingkat dua dan belum tahu apa-apa soal sesuatu yang klinis* belum menangkap pertanda penyakit apa yang diderita oleh Nur. Aku hanya menemukan kejanggalan dari fisik Nur, tanpa tahu ia sebenarnya menderita apa.
Nur sudah cukup lama dirawat di RSCM. Ibunya dengan sabar mendampingi dan menemani Nur di setiap waktu. Ibu Nur sangat ramah pada kami yang dipanggilnya dengan sebutan "Dok". Aku tak bermaksud berbohong bahwa aku ini dokter, tapi Kakak Co-ass 2009 yang memperkenalkan kami sebagai dokter muda (calon dokter).
Ibu Nur yang sabar itu bercerita kepada kami mengenai anaknya yang terserang penyakit Lupus. Begitu mendengar kata itu aku langsung teringat akan pleno diskusi PBL saat modul Imunologi. Lupus eritematosus sistemik adalah sebuah penyakit autoimun yang menyerang seluruh bagian tubuh penderitanya. Kelainan autoimun adalah suatu kondisi di mana sel sel imun dan bala tentaranya di dalam tubuh yang seharusnya melawan penyakit dan menjaga tubuh malah justru melawan sel tubuh sendiri. Di sebut sistemik karena sel imun menyerang semua sel di seluruh tubuh. Itulah mengapa sakit yang diderita Nur tidak sedikit. Ia sempat koma beberapa hari, tubuhnya semakin kurus dan menghitam dibandingkan setahun yang lalu ketika belum terlihat tanda-tanda lupus itu. Di bibirnya terdapat lesi yang permukaannya verukosa. Ginjal dan jantung Nur juga mulai terserang oleh penyakit ini. Aku tak tahu harus berbuat apa, yang kulakukan hanya berdoa untuk kesembuhan Nur yang ternyata mempunyai cita-cita mulia, menjadi dokter. Aku tak ingin melihat anak dengan semangat secerah Nur harus terbaring lemah dan tergantung pada pengobatan yang juga masih belum dapat menyembuhkan lupus 100%.
Nur memberikan banyak sekali pelajaran untukku. Sakit bukan penghalang api semangat untuk tetap berkobar. Nur adalah satu dari sekian banyak anak Indonesia yang berbakat namun harus tertatih jalannya karena penyakit yang menggerogoti tubuhnya. Anak ini harus diselamatkan! Dokter, dokter Indonesia, inilah tugasmu... Selamatkan bangsa ini dari penyakit yang membuat negara kita tak pernah maju.
Nur sudah cukup lama dirawat di RSCM. Ibunya dengan sabar mendampingi dan menemani Nur di setiap waktu. Ibu Nur sangat ramah pada kami yang dipanggilnya dengan sebutan "Dok". Aku tak bermaksud berbohong bahwa aku ini dokter, tapi Kakak Co-ass 2009 yang memperkenalkan kami sebagai dokter muda (calon dokter).
Ibu Nur yang sabar itu bercerita kepada kami mengenai anaknya yang terserang penyakit Lupus. Begitu mendengar kata itu aku langsung teringat akan pleno diskusi PBL saat modul Imunologi. Lupus eritematosus sistemik adalah sebuah penyakit autoimun yang menyerang seluruh bagian tubuh penderitanya. Kelainan autoimun adalah suatu kondisi di mana sel sel imun dan bala tentaranya di dalam tubuh yang seharusnya melawan penyakit dan menjaga tubuh malah justru melawan sel tubuh sendiri. Di sebut sistemik karena sel imun menyerang semua sel di seluruh tubuh. Itulah mengapa sakit yang diderita Nur tidak sedikit. Ia sempat koma beberapa hari, tubuhnya semakin kurus dan menghitam dibandingkan setahun yang lalu ketika belum terlihat tanda-tanda lupus itu. Di bibirnya terdapat lesi yang permukaannya verukosa. Ginjal dan jantung Nur juga mulai terserang oleh penyakit ini. Aku tak tahu harus berbuat apa, yang kulakukan hanya berdoa untuk kesembuhan Nur yang ternyata mempunyai cita-cita mulia, menjadi dokter. Aku tak ingin melihat anak dengan semangat secerah Nur harus terbaring lemah dan tergantung pada pengobatan yang juga masih belum dapat menyembuhkan lupus 100%.
Nur memberikan banyak sekali pelajaran untukku. Sakit bukan penghalang api semangat untuk tetap berkobar. Nur adalah satu dari sekian banyak anak Indonesia yang berbakat namun harus tertatih jalannya karena penyakit yang menggerogoti tubuhnya. Anak ini harus diselamatkan! Dokter, dokter Indonesia, inilah tugasmu... Selamatkan bangsa ini dari penyakit yang membuat negara kita tak pernah maju.
Subscribe to:
Posts (Atom)